-->

Kami sangat menghargai kehadiran Anda di sini. 🙏

Dukung kinerja jurnalisme kami dengan berdonasi agar kami bisa terus menyajikan berita berkualitas untuk Anda. 🚀

Dukung Kami

Anda tidak aktif selama 10 menit!

Halaman akan berpindah ke artikel berikutnya dalam 5 detik. Klik atau sentuh layar untuk membatalkan.

Minggu, 30 Maret 2025
08:55:16 pagi

Kenaikan Suku Bunga di AS, Negara Berkembang Siap Hadapi Dampak Perekonomian



WASHINGTON, LELEMUKU.COM - Sejumlah Pakar memperingatkan bahwa usaha Bank Sentral Amerika Serikat, the Fed (Federal Reserve), untuk meredam inflasi di AS dapat menimbulkan dampak yang merugikan terhadap perekonomian negara berkembang di seluruh dunia yang kemungkinan akan berlangsung selama beberapa tahun.

Kenaikan suku bunga yang ditetapkan oleh the Fed akan mendorong larinya sejumlah modal dari negara-negara berkembang, meningkatkan suku bunga terhadap hutang negara, dan menimbulkan destabilisasi terhadap mata uang kelompok negara tersebut.

Pada Rabu (4/5), Bank Sentral AS mengumumkan bahwa Komite Pasar Terbuka Federal, yang menetapkan suku bunga acuan dana federal, telah memutuskan untuk menaikkan suku bunga utama sebesar setengah persen, menjadi berkisar antara 0,75 persen hibngga 1 persen. Selain itu, the Fed bermaksud untuk memberlakukan serangkaian kenaikan sebesar setengah persen sampai akhir tahun ini.

Baca Juga

“Inflasi terlalu tinggi, dan kami memahami kesulitan yang diakibatkannya, dan kami bergerak cepat untuk menurunkannya,” demikian kata Gubernur Bank Sentral AS Jerome Powell dalam sebuah konferensi pers usai melangsungkan pertemuan komite pada Rabu (4/5).

Terdapat sejumlah alasan bahwa kelompok negara berkembang akan terpukul ketika suku bunga utama di AS naik.

Salah satunya adalah prospek larinya sejumlah modal. Investor yang telah menanamkan modal di negara berkembang akan memanfaatkan pengembalian dari suku bunga yang lebih tinggi, sehingga melihat peluang investasi di AS lebih menarik terutama dengan adanya kenaikan suku bunga. Hal ini memicu pelarian modal ke AS.

Suku bunga lebih tinggi di AS juga akan mengakibatkan suku bunga lebih tinggi di bagian dunia lainnya. Pada April, Dana Moneter Internasional (IMF) menerbitkan laporan yang memperoleh temuan bahwa 60 persen dari negara berkembang dengan pendapatan rendah sudah menghadapi tekanan hutang atau berisiko tinggi akan menghadapi tantangan tersebut.

Laporan itu memperingatkan, “pengalaman di masa lalu menunjukkan kenaikan suku bunga yang cepat di negara maju bisa memperketat kondisi finansial eksternal untuk pasar negara berkembang.”

Bahaya lainnya yang dapat timbul bagi perekonomian negara berkembang dengan peningkatan suku bunga di AS adalah depresiasi mata uang. Hal ini selanjutnya mengakibatkan berkurangnya daya beli serta meningkatnya kesulitan memenuhi kewajiban membayar hutang dalam dolar atau euro. (VOA)


Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Lelemuku.com selain "" di Grup Telegram Lelemuku.com. Klik link https://t.me/lelemukucom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Lelemuku.com - Cerdaskan Anak Negeri


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel