Lukas Enembe Sebut Pemekaran 3 DOB Tak Berikan Keuntungan ke Orang Asli Papua
JAKARTA SELATAN, LELEMUKU.COM - Gubernur Papua, Lukas Enembe menyatakan rencana pemekaran 3 daerah otonomi baru (DOB) tidak memberikan keuntungan kepada orang asli Papua (OAP) sebab jumlah penduduk setempat tidak setara dengan jumlah pendatang yang akan datang setelah pemekaran.
Seperti diberitakan Reuters, Gubernur Enembe mengungkapkan bahwa rakyat Papua menolak rencana pemekaran karena Papua tak memiliki sumber daya manusia yang mumpuni untuk mengelola tiga provinsi baru. Serta tidak dilibatkannya rakyat setempat secara memadai untuk terlibat langsung dalam rencana pemekaran Papua itu.
"Ada begitu sedikit jumlah orang Papua untuk membuat provinsi baru. Pemekaran wilayah baru hanya menyebabkan masuknya orang-orang dari luar Papua," kata dia pada Jumat (27/5/2022) ketika menerima laporan Amnesty International Indonesia mengenai situasi Blok Wabu, Kabupaten Intan Jaya di Kantor Badan Penghubung Pemprov Papua, Jakarta Selatan.
Hal senada diungkapkan Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia Usman Hamid yang menilai Pemerintah Pusat belum melaksanakan kewajibannya untuk melindungi dan menghormati hak-hak masyarakat adat di Papua.
“Dalam pembentukan daerah otonomi baru (DOB) misalnya, pemerintah tidak mendengarkan apalagi berkonsultasi dengan mereka yang terdampak oleh kebijakan ini. Padahal dalam hukum internasional jelas diatur bahwa masyarakat memiliki hak untuk berpartisipasi dalam urusan publik, termasuk masyarakat adat,” ungkap dia.
DPR RI sendiri pada bulan April 2022 menyetujui rancangan undang-undang (RUU) tentang pembentukan tiga Daerah Otonom Baru (DOB) Papua diantaranya Provinsi Papua Tengah, Provinsi Papua Pegunungan dan Provinsi Papua Selatan. (Albert Batlayeri)