Ribuan Orang Hadir dalam Pemakaman Jurnalis Al Jazeere di Gereja Yerusalem
pada tanggal
14 Mei 2022
YERUSALEM,LELEMUKU.COM - Ribuan orang dilaporkan akan menghadiri pemakaman Shireen Abu Akleh, jurnalis veteran Al Jazeera yang tewas tertembak pasukan Israel, hari ini, Jumat (13/5).
Abu Akleh akan dikubur di sebelah kuburan kedua orang tuanya di Pemakaman Kota Tua Yerusalem. Sebelum itu, upacara pemakaman perempuan keturunan Palestina-Amerika Serikat itu akan diselenggarakan di Gereja di Yerusalem.
Ribuan warga Palestina turut mengarak jasad Abu Akleh yang telah dikirim dari Tepi Barat ke Yerusalem. Jenazah Abu Akleh bahkan sempat dibalut kain kafan dan bendera Palestina hingga diiringi teriakan takbir.
Banyak juga yang membawa karangan bunga dan memegang foto Abu Akleh.
"Dengan jiwa kami, dengan darah kami, kami berkorban untukmu, Shireen. Dari Ramallah ke Jenin, semoga Tuhan mengampuni segala dosamu, Shireen," bunyi slogan dan teriakan para warga seperti dikutip Al Jazeera.
Salah satu pelayat, Hadil Hamdan, mengungkapkan rasa duka atas tewasnya Abu Akleh.
"Suaranya memasuki setiap rumah, dan kehilangannya menjadi luka bagi hati kami," tuturnya.
Pelayat lain, Tariq Ahmed, mengatakan kematian Abu Akleh merupakan tragedi bagi seluruh negara. Ia juga membandingkan rasa dukanya kala menghadiri pemakaman pemimpin Palestina Yasser Arafat.
"Saya telah lama tidak merasakan sakit seperti ini sejak Arafat meninggal," kata
Ahmed seperti dikutip AFP.
Sementara itu, Ibrahim Abu Allan, rela menempuh perjalanan dari selatan Tepi Barat untuk menghadiri pemakaman Abu Akleh.
"Perjalanannya sulit, tetapi Shireen layak mendapatkan selamat tinggal," ujar Allan yang datang ke pemakaman menggunakan kursi roda.
Abu Akleh lahir dari keluarga Kristiani asli Palestina di Yerusalem Timur. Ibunda Abu Akleh lahir di Yerusalem barat dan sang ayah berasal dari Betlehem di Tepi Barat yang diduduki Israel.
Wartawan senior Al Jazeera Dima Khatib mentweet bahwa Abu Akleh adalah "salah satu koresponden perang wanita Arab pertama di akhir 1990-an.
Saat itu, kebanyakan jurnalis perempuan bekerja di studio televisi, tidak diterjunkan ke zona perang.
"Shireen adalah pelopor dalam generasi yang mematahkan stereotip peran gender dalam jurnalisme TV."
Abu Akleh tewas tertembak di kepala kala meliput bentrokan antara tentara Israel dan warga Palestina di Kota Jenin, Tepi Barat, bersama timnya.
Palestina dan Al Jazeera menuduh militer Israel penyebab kematian Abu Akleh. Namun, Israel membantah dan meyakini Abu Akleh tewas tertembak warga Palestina yang membawa senjata dalam bentrokan tersebut.(VOA)