50 Jurnalis Ikuti Uji Kompetensi Wartawan (UKW) di Palu
pada tanggal
26 Juni 2022
PALU, LELEMUKU.COM – Lembaga Uji Kompetensi Tempo, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Aliansi Jurnalis Independen (AJI) dan Ikatan Jurnalistik Televisi Indonesia (IJTI) menggelar kegiatan Uji Kompetensi Wartawan (UKW) kepada sebanyak 50 jurnalis Provinsi Sulawesi Tengah di Kota Palu pada Sabtu, 25 Juni hingga Minggu, 26 Juni 2022.
Ketua Komisi Penelitian, Pendataan dan Ratifikasi Dewan Pers, Ninik Rahayu mengatakan kemerdekaan pers adalah buah dari perjuangan bangsa Indonesia yang terdapat melalui Undang-Undang Dasar (UUD) 1945.
“Jurnalis secara undang-undang dilindungi untuk mengungkapkan gagasan, maka hak untuk mewujudkan kemerdekaan pers ini bagian penting yang harus dikawal. Kita harus menjadi jurnalis yang mencerdaskann kehidupan bangsa,” ungkap dia saat membuka kegiatan UKW di Ballroom Hotel Sutan Raja Palu pada Jumat, 25 Juni 2022.
Ninik meminta para wartawan agar tetap mempedomani etika jurnalistik dimana profesionalisme pers ditopang oleh dua instrumen penting, yaitu wartawan dan perusahaan pers.
“Dewan Pers memiliki konsekuensi yang positif dalam melaksanakan UKW. Jika dalam menghadapi masalah pun, Dewan Pers akan memfasilitasi,” katanya.
Selanjutnya penguji Tempo Institut, Rustam Fachri mengapresiasi semangat dari ke-50 peserta UKW dan berharap melalui kegiatan yang difasilitasi oleh Dewan Pers tersebut dapat menghasilkan jurnalis yang memiliki kompetensi terukur, terampil, taat pada kode etik jurnalistik dan berpengetahuan atau berwawasan luas.
“Para peserta sangat semangat sekali dan inisiatif menjadi kebutuhan bagi masyarakat,” ujar anggota Komisi Pengaduan Masyarakat dan Penegakan Etika Pers Dewan Per itu.
Penguji dari AJI, Budi Santoso memberi usulan agar pelaksanaan UKW selanjutnya dapat dilakukan secara online dan tahap pengujian pun bisa secara maksimal tanpa memakan biaya yang besar.
“Saat ini teknologi sudah maju, UKW juga harus menyesuaikan. Konvensional akan merepotkan secara administrasi dan kalau online bisa hemat biaya, waktu dengan tetap fokus pada subtansi,” sebut dia. (Laura Sobuber)