Andika Perkasa Tak Mau Bicara Soal Potensi Jadi Capres 2024
JAKARTA PUSAT, LELEMUKU.COM - Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa disebut namanya potensial menjadi kandidat calon presiden 2024. Jenderal bintang empat tersebut enggan menanggapi prediksi pihak-pihak yang menyebut dirinya bisa menjadi pemimpin negara.
Dia pun menghindar dan tidak mau memberi jawaban. Andika juga tidak ingin memberikan pernyataan soal pemilu 2024.
“Ah, soal itu enggak deh,” katanya singkat saat ditemui wartawan di Komplek Parlemen, Senin, 6 Juni 2022.
Sebelumnya, Kelompok Beta Sigap Ambon Manise menggelar deklarasi dukungan terhadap Panglima TNI Andika Perkasa sebagai calon presiden. Menurut Ketua Koordinator Beta Sigap Anthony Sanga Solissa, deklarasi perdana dilakukan di Ambon pada Jumat kemarin dengan membentangkan spanduk jenderal bintang empat itu di kota tersebut.
"Untuk sementara ini hanya deklarasi saja di Ambon Manise," kata Anthony dalam keterangannya, Ahad, 27 Maret 2022.
Kemudian Partai NasDem akan mengumumkan capres 2024 yang akan diusung dalam rapat kerja nasional pada 15-17 Juni 2022. Salah satu nama yang masuk adalah Andika Perkasa. Nama lainnya yang digadang-gadang, ada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan hingga Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Sejumlah pakar politik mengingatkan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa agar tidak melakukan manuver politik meski masuk radar bursa calon presiden untuk Partai NasDem. “Soal manuver Andika, mestinya di rem dulu, karena dia masih aktif sebagai Panglima TNI. Jika sudah pensiun, silakan kesana-kemari melakukan manuver politik,” ujar Pengmat Politik dari Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin, Kamis, 26 Mei 2022.
Kunjungan Andika ke kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama pada Senin, 23 Mei 2022, juga dinilai bermuatan politis. Saat itu Andika hanya menjawab ingin mengetahui kegiatan PBNU dan apa yang sekiranya bisa dilakukan bersama TNI.
Pengamat Politik Universitas Paramadina Ahmad Khoirul Umam mengingatkan, bila Andika Perkasa ingin masuk ke dunia politik, maka dia perlu mengikuti langkah senior militer seperti Edy Sudrajat, Susilo Bambang Yudhoyono, hingga Prabowo Subianto. Sebab mereka membangun jalan politik lewat partai politik setelah berkhidmat pada TNI. (M. Faiz Zaki / Julnis Firmansyah / Dewi Nurita | Tempo)