Joe Biden Dukung Penangguhan Pajak BBM Federal
pada tanggal
23 Juni 2022
WASHINGTON, LELEMUKU.COM - Presiden AS Joe Biden Rabu meminta Kongres agar menangguhkan pajak bahan bakar federal untuk membantu konsumen menghadapi kenaikan harga-harga yang terkait antara lain dengan perang Rusia di Ukraina.
Menjelang rencana pernyataan Biden mengenai harga BBM, Gedung Putih mengemukakan dalam sebuah pernyataan bahwa presiden mendukung penangguhan pajak 18,4 sen per galon hingga akhir September.
“Presiden Biden memahami bahwa keringanan pajak BBM saja, tidak akan dengan sendirinya meringankan kenaikan biaya yang telah kita lihat,” kata Gedung Putih. “Tetapi Presiden meyakini bahwa pada momen yang unik ini, ketika perang di Ukraina membebani keluarga-keluarga Amerika, Kongres harus berbuat apa pun yang bisa dilakukan untuk memberi kelegaan bagi keluarga pekerja.”
Sebagian besar uang dari pajak BBM federal ditujukan untuk proyek-proyek konstruksi jalan. Gedung Putih mengatakan pendapatan lainnya dapat menutup “biaya sekitar $10miliar” akibat penangguhan pajak itu.
Rata-rata harga BBM di AS sekitar $5 per gallon (sekitar Rp18.500 per liter). Harga BBM di seluruh dunia telah naik dalam beberapa bulan ini, dengan menguatnya lagi permintaan, tantangan dalam memenuhi kapasitas penyulingan dan sanksi-sanksi terhadap produsen utama minyak, Rusia, sebagai beberapa faktor penyebabnya.
Sekretaris pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre mengatakan kepada wartawan hari Selasa bahwa isu ini merupakan prioritas utama bagi Biden dan “semua opsi tersedia untuk dipertimbangkan.”
“Ia akan melakukan apa pun yang ia bisa untuk memastikan bahwa ia mengurangi sebagian kesulitan dan tekanan yang dirasakan warga Amerika saat mengisi BBM,” kata Jean-Pierre.
Para penentang penangguhan pajak, di antaranya beberapa anggota parlemen dari partai Demokrat, mengatakan, langkah itu tidak akan mengatasi masalah pasokan dan akan mengurangi dana untuk keperluan infrastruktur. (VOA)