Pembangunan Jalan dan Jembatan Jadi Penyambung Tali Perekonomian Masyarakat
Infrastruktur adalah fasilitas fisik atau immaterial yang dikembangkan atau dibutuhkan oleh sejumlah besar orang sebagai fungsi pemerintah untuk menyediakan transportasi, listrik, pasokan air dan pembuangan limbah untuk memfasilitasi pertumbuhan ekonomi dan masyarakat yang berfungsi dengan baik.
Ada beberapa bagian dari pembangunan infrastruktur yang, jika dilakukan dan dikerjakan dengan benar, akan menyelesaikan masalah infrastruktur dan memajukan negara. Pertama, telekomunikasi adalah sarana pengiriman atau pemindahan informasi jarak jauh, dari satu tempat ke tempat lain.
Informasi dapat berupa gambar, suara, tulisan, tanda, sinyal, dan suara melalui kabel, radio, optik, atau sistem elektromagnetik lainnya. Kedua, sanitasi adalah kawasan yang ruang lingkupnya meliputi fasilitas dan pelayanan pembuangan kotoran manusia seperti feses dan urine secara aman. Sanitasi bertujuan untuk melindungi kesehatan manusia dengan menyediakan lingkungan bersih yang mencegah penularan penyakit khususnya diare yang merupakan salah satu penyebab utama stunting pada anak-anak, dapat dikurangi melalui kebersihan yang baik. Ketiga, transportasi adalah perpindahan atau pengangkutan barang dan orang dari tempat asal ke tempat tujuan.
Dalam membangun pekerjaan lalu lintas, salah satu hal yang harus diperhatikan adalah pembangunan jembatan sebagai jalan bagi masyarakat. Jembatan digunakan untuk memisahkan lalu lintas. Dan jembatan menghubungkan jalur lalu lintas atau jalan yang dipisahkan oleh sungai, danau dan sejenisnya. Jalan juga berperan penting dalam lalu lintas dan mobilitas penduduk. Namun diketahui masih banyak pekerjaan jalan dan jembatan yang belum terlaksana dengan baik. Salah satunya pembangunan jalan dan jembatan di Kabupaten Indragiri Hilir.
Kabupaten Indragiri Hilir adalah sebuah kabupaten yang terletak di provinsi selatan Riau di pesisir timur pulau Sumatera. Kabupaten Indragiri Hilir berbatasan di sebelah utara dengan Kabupaten Pelalawan, di sebelah selatan dengan Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Provinsi Jambi, di sebelah timur dengan Kabupaten Kepulauan Lingga dan Kabupaten Kepulauan Riau dan di sebelah barat dengan Indragiri Hulu. Dan Tembilahan merupakan ibu kota Kabupaten Indragiri Hilir yang terletak di tepi sungai Indragiri.
Kabupaten Indragiri Hilir memiliki luas wilayah 11.605,97 km2 dan luas laut 7.207 km2 dengan jumlah penduduk sekitar 683.35 jiwa yang terdiri dari berbagai suku, Indragiri Hilir dahulu dikenal dengan sebutan “Negeri Seribu Parit” dan sekarang dikenal dengan sebutan “Negeri Seribu Jembatan” yang dikelilingi perairan berupa sungai, parit, dan laut. Secara fisik Kabupaten Indragiri Hilir beriklim tropis dan merupakan dataran rendah. Dan dipengaruhi oleh pasang surut. Dapat dikatakan bahwa Kabupaten Indragiri Hilir masuk ke dalam pembangunan jalan dan jembatan kurang optimal. Khususnya di Kecamatan Enok terdapat jalan lintas untuk menuju Tembilahan.
Kondisi jalan yang rusak banyak dikeluhkan warga Desa Enok karena menghambat aktivitas lalu lintas masyarakat setempat. Banyak orang mengatakan bahwa jalan tersebut tidak bisa dipilih lagi karena hampir setiap jalan berlubang. Hampir setiap komunitas yang mengunjungi Tembilahan setelah pulang mengeluh sakit punggung. Rute yang seharusnya bisa ditempuh dengan waktu 30-40 menit karena rusaknya jalan tersebut membutuhkan waktu 120 menit untuk sampai ke sana.
Seperti terlihat pada foto di atas, ini adalah salah satu jembatan menuju Tembilahan yang mengalami kerusakan parah. Dengan kondisi jembatan yang sangat buruk, menjadi salah satu kesulitan dalam berlalu lintas. Rusaknya jembatan ini mengganggu kelancaran lalu lintas jalan terutama di bidang ekonomi, stabilitas harga, pemisahan lalu lintas, dan lain-lain. Masyarakat Desa Enok mengharapkan pemerintah setempat segera memperbaiki jalan dan jembatan agar memudahkan masyarakat untuk melakukan aktivitas kerja dengan benar.
Pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan yang ada diharapkan benar-benar membantu masyarakat dalam perkembangan perekonomian.
Nuria Putri Julika
Mahasiswa Ilmu Administrasi Negara, Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Syarif Kasim (Suska) Riau