Pentingnya Pembangunan Infrastruktur di Riau Demi Kemajuan Wilayah
Mengenai pembangunan pedesaan, Mosher (1969: 91) secara tradisional menekankan bahwa tujuan pembangunan pedesaan adalah pertumbuhan sektor pertanian dan integrasi nasional, yaitu membawa semua orang dari suatu negara bergabung dengan model arus utama kehidupan yang layak.
Menurut Fellman dan Getis (2003: 357), pembangunan desa bertujuan untuk mengubah sumber daya alam dan manusia suatu daerah atau negara sehingga dapat menghasilkan barang dan mencapai pertumbuhan ekonomi yang modern, serta meningkatkan tingkat produksi. dan konsumsi barang (bahan mentah).
Oleh karena itu, pembangunan desa bertujuan untuk menghilangkan atau mengurangi berbagai hambatan kehidupan sosial ekonomi, seperti kurangnya pengetahuan dan keterampilan, kurangnya kesempatan kerja dan hambatan lainnya. Akibat keterbatasan tersebut, penduduk pedesaan pada umumnya menjadi miskin (Jayadinata dan Pramandika, 2006: 1) Tujuan program pembangunan pedesaan adalah untuk meningkatkan taraf hidup ekonomi dan sosial masyarakat pedesaan, sehingga membantu mereka mencapai tingkat kesejahteraan tertentu. materi dan rohani. tuntutan.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pembangunan desa memang perlu difokuskan pada berbagai faktor, antara lain yang terkait dengan pembangunan ekonomi, pembangunan atau pelayanan pendidikan, peningkatan energi negara dan penyediaan infrastruktur desa. mengintegrasikan pembangunan desa ke dalam rencana terstruktur dalam desain tata ruang.
Di sisi lain, sebagai wadah kegiatan perencanaan pembangunan daerah, Tinjauan Perencanaan Pembangunan (Musrenbang), Tinjauan Perencanaan Pembangunan Daerah (Musrenbangda) dan pembangunan jalan (Musrenbangcam) hingga saat ini masih belum dianggap yang terbaik tetapi hanya bentuknya saja, karena ada kebuntuan di kalangan elit daerah.
Oleh karena itu, acara musrenbang/ musrenbangda/ musrenbangcam bukanlah pilihan terbaik untuk menyerap aspirasi pembangunan masyarakat, karena setiap tingkatan (lapisan birokrasi) mengikuti posisi atau keputusan sebelumnya dalam menetapkan rencana pembangunan daerah.
Pembangunan desa harus fokus pada berbagai faktor, termasuk yang terkait dengan pembangunan ekonomi, pembangunan atau layanan pendidikan, peningkatan kapasitas pemerintah dan penyediaan infrastruktur untuk desa. Pembangunan infrastruktur memiliki dampak yang sangat besar terhadap pertumbuhan ekonomi jangka panjang, mendukung banyak aspek, termasuk ekonomi dan sosial.
Pembahasan kali ini adalah akses jalan menuju Trans SP I Pekan Tua,Desa Kuala Tolam yang sangat memprihatinkan dan membutuhkan perhatian khusus bagi Pemerintah Kabupaten Pelalawan.Jalan yang sulit dilalui saat musim hujan tiba dan berdebu saat musim kemarau tiba yang terjadi di atas timbunan tanah gambut sepanjang kurang lebih 8 km.Pembangunan jalan di Trans SP I sangat dibutuhkan karena jalan tersebut merupakan akses utama untuk menuju ke Trans SP I Dusun Pekan Tua, Desa Kuala Tolam.
Berdasarkan hasil wawancara kepada BPD setempat yakni M.Taufikin pada Minggu (12/6/2022) ia menyampaikan bahwa ada beberapa akses jalan menuju Dusun Pekan Tua,tetapi akses jalan menuju Desa Kuala Tolam ke Dusun Pekan Tua sejauh 8 km.Diketahui saat musim hujan turun akses jalan tidak dapat dilewati karena kondisi jalan yang tergenang air dan rusak.
”Jalan akan diangun oleh Bupati terpilih saat ini,tetapi sampai sekarang belum terealisasikan” ujar M.Taufikin selaku BPD setempat.
Dulu disebutkan bahwa ada dana sebesar 500 Juta untuk penimbunan jalan tetapi dana tersebut dialihkan untuk pembangunan Desa Kuala Tolam. Dana tersebut diperkirakan turun pada tahun 2020. Dana Desa (DD) ada,tetapi untuk tahun 2022 dipotong 40% untuk BLT,30% untuk pembangunan sekitar 284 Juta,20% untuk ketahanan pangan dan 10% nya untuk kebutuhan lain.
Jadi dari dana 284 Juta tersebut diusulkan untuk dibagi 3 Dusun, yaitu Dusun Tolam Timur,Dusun Tolam Barat dan Dusun Pekan Tua.Sehingga masing-masing Dusun mendapatkan sekitar 90-an Juta.
”Untuk Dusun Pekan Tua diusulkan untuk pembangunan jembatan pada jalur 13 sekitar 2 unit,untuk dana anggaran tahun2022 tetapi dana tersebut belum turun” ujarnya.
Melanjutkan pembahasan mengenai jalan penghubung antara Dusun Pekan Tua ke Desa Kuala Tolam. Pernah diusulkan dana 500 Juta tersebut tidak dibagi 3 tetapi difokuskan untuk penghubung Desa Kuala Tolam dan Dusun Pekan Tua tetapi di forum Banyak yang tidak setuju terutama aparat Tolam. Jadi untuk saat ini belum ada dana untuk pembangunan.
"Untuk sementara ini pihak kami (BPD) masih terus berusaha menemui Bupati untuk segera merealisasikan pembangunan jalan yang dulu pernah dijanjikan.Selain itu,dari BPD juga mengusahakan agar Dana Desa (DD) tahun berikutnya bisa ditujukan untuk pembangunan jalan. Jika tidak ada pandemi dana yang keluar banyak” ucap M.Taufikin selaku BPD.
Sementara itu,sudah ada beberapa pembangunan jalan yang sudah dilakukan di Dusun Pekan Tua antara lain jalan poros semenisasi didepan SDN 013 PEKAN TUA itu berasal dari Dana Desa (DD),jalan jalur 1-10 dana dari Provinsi,jalur 10-17 Dana Desa (DD).
Kepala Desa juga pernah mengusulkan untuk dana desa yang diturunkan dibagi secara bergilir ke 3 Dusun,Misalnya ditahun pertama untuk Dusun Tolam timur,kedua Dusun Tolam Barat,dan yang ketiga untuk Dusun Pekan Tua. Tetapi diforum tidak setuju dan harus tetap dibagi 3.
Ada inisiatif untuk memperluas desa, tetapi prosesnya tidak mudah. Transmigrasi seharusnya mandiri, tetapi sekarang hanya ada sekitar 115 keluarga yang tinggal sehingga tidak mungkin memenuhi persyaratan untuk memperluas desa.
"Objek wisata ini berupa Makam Sultan Mahmud Syah, pada tahun 2003 Bupati H. Tengku Azmun Jaafar memiliki sketsa makam yang akan dijadikan situs cagar budaya hingga saat ini bahkan dari Dinas Pariwisata yang memiliki ACC yang terlibat dalam hal ini namun sampai saat ini belum terwujud, bahkan jika disadari tidak menutup kemungkinan bila penduduknya sangat padat dan dapat menambah pendapatan desa, hal tersebut tidak mungkin dilakukan karena bupati sudah tidak ada lagi di jabatan dan telah digantikan oleh bupati baru yang memiliki agenda berbeda,” katanya.
Pada akhir tahun 2021, pihak BPD bertemu dengan Bupati H. Haris untuk meminta agar jalan tersebut di perbaiki karena selama ini belum terlaksana.Dalam upaya meningkatkan akses masyarakat untuk mendukung perekonomian di SP I Dusun Pekan Tua, Desa Kuala Tolam, Kabupaten Pelalawan, warga Dusun Pekan Tua sedang menggalakkan pembangunan infrastruktur di dusun terpencil tersebut dengan inisiatif swadaya yang memperbaiki jalan dengan membayar iuran bulanan dari orang-orang yang tinggal di sana untuk membeli tanah timbunan.
Penimbunan jalan ini dimaksudkan agar nantinya warga Dusun SP I Pekan Tua lebih mudah mengakses pertanian, sekolah, dan kegiatan lainnya. Setelah perbaikan jalan, aktivitas warga dimungkinkan akan lebih baik,karena jalan merupakan faktor penting dalam distribusi hasil Pertanian merupakan sumber ekonomi utama masyarakat SP I Pekan Tua, Desa Kuala Tolam.
Di sini penulis menyimpulkan bahwa kemajuan suatu daerah ditentukan oleh perkembangan infrastrukturnya. Dusun Pekan Tua adalah contoh nyata bagaimana desa ini masih tertinggal karena infrastruktur jalan yang buruk karena kurangnya perhatian dari pemerintah setempat.
Ika Asriviana
Mahasiswa Ilmu Administrasi Negara, Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Syarif Kasim (Suska) Riau