KM Bulu Saraung Karam di Muara Sungai Maro Merauke, 6 ABK Selamat
MERAUKE, LELEMUKU.COM - Nasib naas menimpa KM. Bulu Saraung yang terpaksa harus karam di perairan Merauke.
Kejadian ini terjadi pada dini hari tanggal 6 Juli 2022 di sekitar muara sungai Maro Merauke, Provinsi Papua Selatan berjarak 11 kilometer dari kantor Pencarian Dan Pertolongan Merauke.
Kecelakaan kapal ini pertama kali dilaporkan oleh Jamal ke petugas siaga pada pukul 03.40 wit dan langsung di respon dengan meluncurkan 1 (satu) buah Rigid Inflatable Boat (RIB.red) berisi tim penolong berjumlah 4 (empat) orang untuk melakukan upaya pertolongan.
Anak buah kapal KM. Bulu Saraung antara lain Baharuddin (L/42) selaku nahkoda, Anjas (L/33), Hedir (L/35), Riski (L/20), Hamka (L/35), Naba (L/30).
Saat RIB tiba di lokasi kejadian sekira pukul 05.10 wit, KM. Bulu Saraung sudah tinggal setengah badan karna sebagian sudah terendam air di dalam kapal akibat bocor.
Seluruh anak buah kapal sudah mengamankan diri dengan naik keatas atap. Air sedang surut sehingga cukup menyulitkan proses evakuasi.
“Tim kami harus ekstra hati-hati saat mendekat ke kapal korban karna cukup dangkal disitu, takutnya RIB kami juga kandas” ungkap Supriyanto Ridwan, S.E kepala Kantor Pencarian Dan Pertolongan Merauke menceritakan proses evakuasinya.
“Tapi alhamdulillah semua berhasil kami evakuasi walaupun kondisinya begitu” tambah Supriyanto.
Nahkoda kapal saat dimintai keterangan setelah tiba di dermaga Perikanan pada pukul 06.39 wit menjelaskan kembali bahwa kapalnya itu sebenarnya sudah akan masuk ke dermaga mereka setelah mencari ikan sejak tanggal 28 Juni lalu.
Pada pukul 23.00 wit malam tadi karena cuaca gelap dan sedikit mendung maka nahkoda memerintahkan satu ABK nya untuk melihat kondisi jalur masuk ke sungai Maro dari luar kapal. Namun tiba-tiba kapal sudah kandas akibat dangkalnya jalur yang dilewati kapal naas tersebut.
“Kami usaha mundur tapi sulit dan akhirnya kapal bocor dan air mulai masuk dari depan” terang Baharuddin menceritakan kembali kronologi kejadian malam tadi.
“Kebetulan didekat kami ada KM. Lati Mojong 5 dan saya minta tolong kapten kapalnya untuk membantu. Tapi karna dangkal makanya dia tidak berani mendekat. Baru kemudian kapten kapal Lati Mojong lah yang menghubungi Jamal di darat untuk meminta bantuan” tutup Baharuddin.
Setelah seluruh ABK diperiksa dan tidak ada yang mengalami cidera serius maka seluruh korban kemudian diantar kembali ke rumah mereka masing-masing. (BasarnasMerauke)