Pemimpin Kartel Guadalajara Rafael Caro Quintero Ditangkap di Meksiko
pada tanggal
16 Juli 2022
MEKSIKO, LELEMUKU.COM - Gembong narkoba terkenal Rafael Caro Quintero ditangkap pasukan Meksiko pada Jumat (15/7). Ia adalah dalang pembunuhan seorang agen DEA atau badan penegak hukum narkoba AS pada tahun 1985. Penangkapan ini terjadi hampir satu dekade setelah ia melenggang keluar dari penjara Meksiko dan kembali melakukan perdagangan narkoba, demikian menurut pencatatan penangkapan nasional pemerintah Meksiko.
Seorang pejabat Angkatan Laut Meksiko, yang tidak berwenang untuk berbicara kepada publik dan tidak mau disebutkan namanya, juga membenarkan penangkapan tersebut. Pencatatan itu mencantumkan waktu penangkapan Caro Quintero dilakukan sekitar tengah hari pada saat ia dalam perjalanan, tetapi belum ada rincian lebih lanjut tentang penangkapan itu.
Caro Quintero bebas pada tahun 2013 setelah dipenjara selama 28 tahun ketika pengadilan membatalkan hukuman selama 40 tahun atas penculikan dan pembunuhan agen DEA AS, Enrique "Kiki" Camarena pada tahun 1985. Pembunuhan brutal itu menandai titik terendah dalam hubungan AS-Meksiko.
Caro Quintero, mantan pemimpin kartel Guadalajara, sejak itu kembali ke perdagangan narkoba dan melancarkan pertempuran berdarah di negara bagian Sonora di perbatasan Meksiko utara.
Beberapa jam setelah penangkapan Caro Quintero, sebuah helikopter Angkatan Laut Meksiko jatuh di dekat Los Mochis, Sinaloa, menewaskan sembilan orang di dalamnya, kata Laksamana Muda José Orozco, yang memimpin kantor pers angkatan laut.
"Tidak ada bukti bahwa pesawat itu ditembak jatuh, Caro Quintero juga tidak berada di dalamnya," kata Orozco. Ia tidak menjelaskan apakah helikopter itu terlibat dalam operasi untuk menangkap Caro Quintero, tetapi media lokal melaporkan bahwa penangkapan itu terjadi di wilayah barat laut Meksiko.
Presiden Andrés Manuel López Obrador telah menyatakan bahwa ia tidak tertarik untuk menangkap bandar-bandar narkoba dan lebih memilih untuk menghindari kekerasan.
Namun penangkapan itu terjadi hanya beberapa hari setelah López Obrador bertemu dengan Presiden AS Joe Biden di Gedung Putih. (VOA)