Buntut Nancy Pelosi ke Taiwan, China Putuskan Dialog dengan AS di Bidang Iklim hingga Militer
pada tanggal
06 Agustus 2022
BEIJING, LELEMUKU.COM - China menghentikan dialog dengan AS di sejumlah bidang sebagai reaksi atas kunjungan Ketua DPR Nancy Pelosi ke Taiwan. Pemutusan itu termasuk komunikasi antara komandan militer tingkat-teater dan isu perubahan iklim.
Kementerian luar negeri China pada Jumat, 5 Agustus 2022, menyatakan, pihaknya juga menangguhkan pertukaran dengan Amerika Serikat untuk melawan kejahatan lintas batas dan perdagangan narkoba.
Menanggapi langkah China itu, Juru Bicara Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby menyatakan bahwa langkah Beijing itu pada dasarnya tidak bertanggung jawab. Kirby menegaskan kepada wartawan kemarin, bahwa China bisa secepatnya meredakan ketegangan dengan menghentikan retorika dan latihan militernya di Selat Taiwan.
China belum menyebutkan penangguhan pembicaraan militer di tingkat paling senior, seperti dengan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin dan Ketua Kepala Staf Gabungan Jenderal Mark Milley. Sementara, Pentagon mengatakan China bereaksi berlebihan dan Washington masih terbuka untuk membangun mekanisme komunikasi krisis.
Beijing marah karena Pelosi ngotot mengunjungi Taiwan pada Selasa, 2 Agustus 2022. Akibatnya, China meluncurkan latihan militer di laut dan langit di sekitar Taiwan pada Kamis. Mereka menggelar latihan tembakan langsung, terbesar yang pernah dilakukan oleh China di Selat Taiwan. Latihan itu dijadwalkan akan berlanjut sampai Minggu siang.
Kementerian pertahanan Taiwan pada Jumat menyatakan, pihaknya mengerahkan jet untuk memperingatkan pesawat China yang dikatakan telah memasuki zona pertahanan udara pulau itu. Beberapa di antaranya diklaim telah melintasi garis tengah Selat Taiwan, penyangga tidak resmi yang memisahkan kedua belah pihak. Sebanyak 68 pesawat militer China dan 13 kapal angkatan laut disebut telah melakukan misi di selat itu.
Komando Teater Timur China dari Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) mengatakan dalam bahwa mereka melakukan latihan udara dan laut di utara, barat daya dan timur Taiwan pada hari Jumat "untuk menguji kemampuan tempur pasukan gabungan."
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan Washington telah berulang kali menjelaskan kepada Beijing bahwa pihaknya tidak mencari ribut dengan tur 'Indo-Pasifik' Pelosi.
"Tidak ada pembenaran untuk respons militer yang ekstrem, tidak proporsional, dan meningkat ini. Sekarang, mereka telah mengambil tindakan berbahaya ke tingkat yang baru," kata Blinken dalam konferensi pers di sela-sela pertemuan regional ASEAN di Kamboja.
Blinken menekankan bahwa Amerika Serikat tidak akan mengambil tindakan untuk memprovokasi krisis, tetapi akan terus mendukung sekutu regional dan melakukan transit udara dan laut standar melalui Selat Taiwan. "Kami akan terbang, berlayar, dan beroperasi di mana pun hukum internasional mengizinkan," katanya.
Menteri Luar Negeri China Wang Yi saat media briefing setelah pertemuan ASEAN menuding informasi yang disampaikan Blinken keliru. Wang mengatakan timpalannya itu bohong. "Kami ingin mengeluarkan peringatan kepada Amerika Serikat: Jangan bertindak gegabah, jangan menciptakan krisis yang lebih besar," katanya.
Sebelumnya, China sudah menjatuhkan sanksi kepada Ketua DPR AS Nancy Pelosi dan keluarga dekatnya. Kementerian Luar Negeri China pada Jumat menyatakan, kebijakan itu diberlakukan sebagai tanggapan atas kunjungan Pelosi ke Taiwan yang "kejam" dan "provokatif".
Pelosi adalah pejabat tinggi AS pertama yang mengunjungi Taiwan dalam 25 tahun. Secara struktur pemerintahan ia orang ketiga paling berkuasa setelah presiden dan wakil presiden AS. China menganggap Taiwan bagian dari wilayahnya. Kunjungan Pelosi dianggap sebagai ancaman terhadap perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan. (Tempo)