Paus Fransiskus Pimpin Misa untuk Akhiri Pertemuan Tertutup Bersama 180 Kardinal
pada tanggal
31 Agustus 2022
VATIKAN, LELEMUKU.COM - Paus Fransiskus, pada Selasa (30/8), memimpin misa untuk mengakhiri pertemuan tertutup selama dua hari bersama sekitar 180 kardinal, di mana banyak di antara para kardina itu relatif muda untuk memilih paus berikutnya.
Pertemuan tersebut mencakup diskusi tentang bagaimana pengelolaan di dalam gereja Katolik agar bisa lebih inklusif.
Sesi-sesi pertemuan itu difokuskan pada konstitusi Apostolik yang, antara lain, memungkinkan orang-orang awam memimpin kantor-kantor Vatikan, merumuskan peran mereka yang lebih besar dalam pengambilan keputusan, termasuk perempuan.
Tetapi karena gereja melarang perempuan untuk menjadi imam, peran yang paling bergengsi dan pada akhirnya paling berkuasa, termasuk jabatan sebagai paus, tetap berada di pundak para laki-laki.
Reformasi ini juga memberi peran kelembagaan lebih besar dalam upaya memerangi pelecehan seksual oleh pastor. Dokumen tersebut, yang diterbitkan sebelumnya pada tahun ini, menggantikan konstitusi yang disusun oleh Santo Johanes Paulus pada 1988.
Paus Fransiskus pada Sabtu (27/8) mengangkat 20 kardinal baru, termasuk 16 kardinal yang berusia di bawah 80 tahun, sehingga nanti mereka akan berperan penting dalam konklaf yang akan memilih paus baru.
Sampai Paus Benediktus XVI mundur pada 2013, yang merupakan Paus pertama dalam hampir 600 tahun melakukannya, konklaf selalu diselenggarakan setelah Paus meninggal.
Fransiskus, yang kini berusia 85 tahun, sebelumnya mengatakan pengunduran diri merupakan opsi yang sah untuk paus yang merasa tidak bisa melanjutkan perannya sebagai pemimpin umat Katolik dunia yang berjumlah 1,3 miliar itu.
Tetapi Fransiskus menampik desas-desus bahwa dirinya sedang mempertimbangkan pengunduran diri, meskipun dia punya masalah kesehatan, termasuk sakit pada lutut sehingga membuatnya sering menggunakan kursi roda.
Dalam homilinya pada misa di Basilika Santo Petrus itu, Fransiskus tidak memberi rincian dari pembahasan yang terjadi pada minggu lalu. Dia hanya memperingatkan para kardinal agar waspada terhadap “kanker, parasit yang menyebarkan spiritualitas keduniawian.” (VOA)