Setelah Taiwan, Pelosi Bertemu Para Pemimpin Politik di Korsel
pada tanggal
05 Agustus 2022
SEOUL, LELEMUKU.COM - Ketua DPR AS Nancy Pelosi bertemu dengan para pemimpin politik Korea Selatan pada Kamis (4/8), sehari setelah ia mengakhiri kunjungannya ke Taiwan yang ditujukan untuk menegaskan kembali komitmen Washington untuk membela demokrasi di pulau yang memiliki pemerintahan sendiri itu meskipun ada protes keras dari China.
Ketegangan regional meningkat setelah perjalanan Pelosi ke Taiwan. China bersiap untuk meluncurkan tanggapan berupa manuver militer terbesarnya yang ditujukan ke Taiwan dalam lebih dari seperempat abad. Setelah mengunjungi Taiwan, Pelosi dan sejumlah anggota Kongres lainnya terbang ke Korea Selatan -- sekutu utama AS di mana sekitar 28.500 tentara Amerika dikerahkan -- pada Rabu malam. Ini merupakan bagian dari lawatannya ke Asia yang mencakup pemberhentian di Singapura dan Malaysia. Setelah Korea Selatan, mereka akan melakukan perjalanan ke Jepang.
Pada hari Kamis, Pelosi bertemu Ketua Majelis Nasional Korea Selatan Kim Jin Pyo dan sejumlah anggota senior lain parlemen tersebut untuk membicarakan keamanan regional, kerja sama ekonomi, dan masalah iklim. Sebelum pembicaraan mereka, tayangan TV secara langsung menunjukkan Kim dan Pelosi saling menyapa dengan cara membenturkan siku mereka dan berpose untuk foto di depan bendera nasional Korea Selatan dan AS.
Pada hari yang sama, menurut seorang pejabat Korea Selatan yang meminta namanya dirahasiakan karena tidak berwenang untuk berbicara kepada media, Pelosi berencana untuk mengunjungi daerah perbatasan antar-Korea yang dikendalikan bersama oleh Komando PBB yang dipimpin Amerika dan Korea Utara.
Jika kunjungan itu terjadi, Pelosi akan menjadi pejabat Amerika tertinggi yang pernah berkunjung ke Area Keamanan Bersama (JSA) sejak Presiden Donald Trump pada 2019 sewaktu bertemu dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.
Berada di dalam Zona Demiliterisasi selebar 4 kilometer, yang didirikan pada akhir Perang Korea 1950-1953, JSA adalah lokasi pertumpahan darah di masa lalu dan tempat berlangsungnya berbagai pembicaraan antar-Korea.
Presiden AS dan para pejabat tinggi lainnya sering melakukan perjalanan ke JSA dan daerah perbatasan lainnya untuk menegaskan kembali komitmen keamanan mereka terhadap Korea Selatan.
Pada hari Rabu, Kementerian Luar Negeri Korea Utara mengecam Amerika Serikat atas perjalanan Pelosi ke Taiwan, dengan mengatakan bahwa “kunjungan itu menunjukkan campur tangan AS yang kurang ajar dalam urusan internal negara lain.''
Juga pada Kamis sore, Pelosi dijadwalkan berbicara melalui telepon dengan Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol, yang sedang berlibur minggu ini, menurut kantor Yoon. Tidak ada pertemuan tatap muka direncanakan di antara mereka. Yoon, seorang konservatif, mulai menjabat Mei lalu dengan janji akan meningkatkan aliansi militer Korea Selatan dengan Amerika Serikat dan mengambil sikap lebih keras terhadap provokasi Korea Utara.(VOA)