Sri Mulyani Sebut Ekonomi RI Tahan Banting di Tengah Gejolak Global
pada tanggal
24 Agustus 2022
JAKARTA, LELEMUKU.COM - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengakui perekonomian Indonesia tahan banting di tengah situasi global yang tidak menentu. Negara, kata dia, bahkan bisa mengejar momentum pemulihan ekonomi pasca-pandemi Covid-19.
Capaian itu tercermin dari pertumbuhan ekonomi pada kuartal II yang melampaui ekspektasi pasar. "Pertumbuhan kuartal kedua sebesar 5,4 persen didukung oleh ekspor yang sangat-sangat tinggi yang diikuti juga oleh pemulihan konsumsi yang sangat kuat," kata Sri Mulyani dalam The 6th Annual Islamic Finance Conference yang disiarkan virtual pada Rabu, 24 Agustus 2022.
Dia mengatakan pertumbuhan ekonomi yang tinggi ini menjadi lebih inklusif lantaran didukung oleh program pemulihan ekonomi nasional. Pemerintah, kata dia, memang bertujuan untuk mengurangi lebih banyak kemiskinan, terutama setelah kelompok masyarakat miskin bertambah pasca- tahun pertama pandemi Covid-19 tahun 2020.
Sri Mulyani melanjutkan, program pengentasan kemiskinan dan penciptaan lapangan kerja menjadi fokus pemerintah pada masa pemulihan ekonomi. Hasilnya, angka pengangguran turun menjadi 5,83 persen dan angka kemiskinan ikut melorot single digit menjadi 9,54 persen--sementara pada 2020 meningkat di dua digit.
Dia juga mengatakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau APBN pun menikmati harga komoditas yang tinggi. Karena itu, kondisi ini menghasilkan kinerja yang sangat mengesankan.
Di sisi lain, kata Sri Mulyani, pemerintah mampu menerapkan dan meloloskan undang-undang yang terdiri atas reformasi yang sangat penting untuk anggaran negara. Termasuk undang-undang tentang harmonisasi peraturan perpajakan dan undang-undang yang berkaitan dengan transfer pemerintah daerah.
Menurut mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu, pemerintah akan terus mendukung pertumbuhan ekonomi, khususnya melindungi masyarakat miskin dan mendukung usaha kecil menengah melalui perangkat fiskal. "Sementara pada saat yang sama, mereformasi anggaran kami, baik di sisi pengeluaran sisi pendapatan dan sisi pembiayaan," ujar Sri Mulyani. (Tempo)