Umat Hindu di India Rayakan Festival Ular
pada tanggal
03 Agustus 2022
NEW DELHI, LELEMUKU.COM - Nag Panchami merupakan salah satu festival di India yang paling banyak mendapat sorotan di dunia. Selama festival itu, ular-ular diberi perlakuan istimewa.
Biasa berlangsung pada akhir Juli atau awal Agustus, selama festival itu, patung ular dari perak, batu, kayu, atau lukisan ular di dinding dibersihkan dengan abu, air atau susu dan kemudian disembah.
Di Kuil Shri Mahakaleshwar di pusat kota Ujjain, ribuan orang mempersembahkan doa kepada ular, baik yang hidup maupun yang berbentuk patung atau lukisan, sambil menyajikan susu, manisan, bunga dan lilin.
Mahesh Pujari adalah pendeta di kuil itu. Ia mengatakan,“Setelah memandikan patung-patung ular dengan abu, patung Dewa Ular dibawa ke kuil. Menyembah Dewa Ular pada hari ini penting dilakukan."
Priya Singh Yadav, mengaku selalu menantikan fesrival ular setiap tahun, "Kami datang ke sini untuk beribadah agar keinginan kami terpenuhi di Naag Panchami. Doa orang-orang yang datang ke sini terkabul itulah sebabnya kami datang ke sini setiap tahun."
Pada hari itu umat Hindu dianjurkan tidak melakukan kegiatan menebang pohon, memangkas rumput, menggoreng di atas api unggun, atau membajak tanah. Aktivitas-aktivitas seperti itu harus dihindari demi keselamatan ular.
Puasa juga sering dilakukan oleh perempuan untuk mendoakan umur panjang bagi saudara laki-laki mereka. Konon, Satyeshwari, Dewi Inferior, meninggal sehari sebelum Nag Panchami sewaktu ia meratapi kematian saudara laki-lakinya tanpa makan sedikit pun.
Karena ular menyukai susu, wadah-wadah susu ditempatkan di dekat lubang ular. Kepercayaan mengatakan bahwa jika seekor ular meminum susu dari wadah itu, keberuntungan yang tak ada habisnya diberikan kepada penyedianya.
India Tengah merupakan pusat perayaan Nag Panchami. Nagpur, ibu kota musim dingin negara bagian Maharasthra, dulunya penuh dengan ular dan karena itu dinamai 'nag'. Di kota tersebut ada kegiatan beribadah yang disebut Nagdwaryatra. Pada acara itu berbagai makanan dipersembahkan kepada ular. Di kota itu, sejumlah pawang ular membawa kobra yang sudah dilumpuhkan kemampuannya menyemburkan bisa beracun, dari satu rumah ke rumah lainnya untuk mencari sedekah. (VOA)