Amos Edoway Soroti Kasus Mutilasi dan Penganiayaan Libatkan TNI di Mimika dan Mappi
JAYAPURA, LELEMUKU.COM – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Papua dari Komisi 1 yang membidangi Pemerintahan Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM), Amos Edoway menyoroti peristiwa kekerasan yang terjadi di Tanah Papua.
Kejadian di Kabupaten Mimika, dimana telah terjadi pembunuhan dan mutilasi terhadap empat warga sipil dan di Kabupaten Mappi terjadi pula penganiayaan terhadap tiga warga sipil, dimana satu orang meninggal dunia dan 2 orang lainnya kritis serta luka berat.
“Peristiwa pembunuhan terhadap 4 orang warga sipil yang disertai dengan mutilasi dan penganiayaan terhadap 3 warga sipil serta satu di antaranya meninggal dunia merupakan pelanggaran HAM berat di tanah Papua,” kata dia kepada Papua News di Jayapura, pada Sabtu, 3 September 2022.
Edoway meminta Pemerintah Pusat dan aparat negara keamanan Republik Indonesia (RI) agar segera membuka kasus pembunuhan dan mutilasi dan penganiayaan tersebut supaya diketahui semua orang baik dalam dan luar negeri, teristimewa keluarga mendapat keadilan dan kepuasan.
“Pihak TNI maupun Polri supaya tidak boleh melakukan mutilasi dan kepada pihak yang dicurigai silakan ditangkap serta dilakukan proses hukum sesuai dengan peraturan yang berlaku di negara kesatuan Republik Indonesia,” tuturnya.
Menurut Edoway aktivitas warga sipil di 29 Kabupaten dan kota di Papua hari ini tidak berjalan dengan baik karena kebanyakan masyarakat berprofesi sebagai petani, nelayan dan berburu. Namun kondisi Papua sudah diisi dengan pihak aparat, maka Orang Asli Papua (OAP) menderita kelaparan.
Ia menambahkan peristiwa pembunuhan mutilasi jangan sebagai tuduhan kepada Organisasi Papua Merdeka, dimana ditangkap tanpa alasan dan dimutilasi serta dibuang serta berharap aparat penegak hukum segera lakukan tindakan sesuai proses hukum dan secara terbuka kepada publik.
“Rakyat Papua meminta kepada pemerintah Republik Indonesia dalam hal ini Presiden Joko Widodo agar tidak lambat mengambil keputusan. Tetapi dengan cepat masalah Papua ini segera terselesaikan, seperti berbagai masalah di Aceh,” pintanya. (Albert Batlayeri)