Departemen Kehakiman AS Kutip Bukti Penghalangan Investigasi Dokumen Trump
pada tanggal
01 September 2022
WASHINGTON, LELEMUKU.COM - Departemen Kehakiman AS pada Selasa (30/8) malam mengatakan bahwa pihaknya memiliki bukti kemungkinan upaya-upaya menghalangi investigasi pemerintah mengenai dokumen rahasia yang disimpan di kediaman mantan presiden Donald Trump di Florida.
Sebuah dokumen pengadilan mengutip pernyataan bulan Juni oleh perwakilan Trump yang mengatakan semua dokumen rahasia telah dikembalikan ke pemerintah, serta pernyataan dari seorang pengacara Trump bahwa semua dokumen Gedung Putih yang tersisa telah disimpan di satu ruang penyimpanan.
Departemen Kehakiman mengatakan pengacara melarang personel pemerintah melihat ke dalam kotak-kotak di ruang penyimpanan itu untuk mengukuhkan bahwa tidak ada dokumen rahasia di sana.
Dua bulan kemudian, FBI mengeksekusi surat perintah penggeledahan di lokasi itu, menyita 33 kotak yang berisi lebih dari 100 dokumen rahasia, termasuk beberapa dengan klasifikasi tingkat tertinggi.
Departemen Kehakiman mengatakan para agen menemukan beberapa dokumen rahasia di laci di kantor Trump di kediamannya pada penggeledahan awal Agustus lalu.
Berdasarkan UU AS, dokumen kepresidenan adalah milik pemerintah dan harus dikembalikan ke Arsip Nasional pada akhir masa jabatan pemimpin tersebut. Trump mengakhiri jabatannya pada Januari 2021.
Trump mengkritik penggeledahan Agustus lalu sebagai hal yang belum pernah terjadi sebelumnya dan tidak perlu, dengan mengatakan ia bekerja sama dengan agen-agen federal. Para pengacaranya telah meminta seorang hakim federal agar menunjuk petugas khusus untuk meninjau apakah dokumen-dokumen yang disita itu mencakup informasi istimewa.
Departemen Kehakiman mengatakan dalam keterangannya pada Selasa (30/8) bahwa Trump telah diberi banyak waktu untuk memenuhi permintaan agar ia mengembalikan dokumen pemerintah, dan bahwa tim khusus di departemen itu telah menuntaskan pekerjaan menyaring materi istimewa.
Seorang hakim akan mempertimbangkan permintaan Trump lebih lanjut pada sidang dengar keterangan pada Kamis (1/9). (VOA)