Jacinda Ardern Sebut Selandia Baru, Australia dan Negara di Pasifik Selatan Berduka atas Kematian Ratu Elizabeth II
pada tanggal
09 September 2022
JAKARTA, LELEMUKU.COM - Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern menggambarkan kematian Ratu Elizabeth II sebagai akhir dari sebuah sejarah. Para pemimpin di negara-negara selatan pasifik berduka atas kepergian Ratu pada usai 96 tahun.
Menyusul kematian Ratu Elizabeth II pada Kamis sore, 8 September 2022, putra tertuanya Pangeran Charles secara otomatis naik tahta menjadi Raja Inggris dan 14 negara lainnya, di antaranya Australia, Selandia Baru dan negara-negara di Kepulauan Pasifik seperti Tuvalu, Kepulauan Solomon dan Papua New Guinea.
“Tua atau muda, tidak ada keraguan kalau ini adalah sebuah babak penutupan. Kami mengucapkan terima kasih atas perempuan yang menakjubkan, yang cukup beruntung bisa kami panggil Ratu. Dia luar biasa,” kata Ardern, yang dibangunkan dini hari untuk dikabari perihal berita duka ini.
Dia menceritakan pertama kali mendengar berita duka ini saat shirine dari kantor kepolisian di kamar berbunyi sekitar pukul 4.50 subuh waktu Selandia Baru. Seketika itu juga, Ardern langsung tahu apa maksudnya.
Di Australia, Perdana Menteri Anthony Albanese mengatakan kematian Ratu Elizabeth II adalah sebuah kehilangan mendalam bagi warga Australia. Dia mengenang, Ratu Elizabeth II sebagai sosok yang melalui beragam kegaduhan dan turbulensi, namun tetap menunjukkan kesopanan dan ketenangan abadi.
Belasungkawa juga dibagikan oleh negara-negara di Kepaluan Pasifik.
“Kami akan selalu menghargai saat dia gembira bisa kunjungan kerja ke Fiji. Setiap momen adalah rahmat, keberanian dan sikapnya yang bijaksana telah membuat masyarakat nyaman serta terinspirasi, bahkan dunia lain,” kata Perdana Menteri Fiji, Frank Bainimarama.
Ratu Elizabeth II tercatat sebagai pemegang tahta Kerajaan Inggris terlama, yakni 7 dekade. Istana Buckingham menjelaskan dalam pengumumannya, Ratu Elizabeth meninggal dalam damai di kediamannya di Balmoral.
Buckingham Palace menggambarkan Ratu Elizabeth II mengalami apa yang disebut masalah gerak episodik sejak akhir tahun lalu. Kondisi ini membuatnya jarang muncul ke muka publik.
Ratu Elizabeth II naik tahta setelah kematian ayahnya, Raja George VI pada 6 Februari 1952. Saat naik tahta, usianya baru 25 tahun (Tempo)