Anies Baswedan Sampaikan Belasungkawa atas Korban Tragedi di Stadion Kanjuruhan
pada tanggal
03 Oktober 2022
JAKARTA, LELEMUKU.COM - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkapkan rasa belasungkawa atas tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, yang menewaskan ratusan suporter sepak bola.
"Izinkan kami menyampaikan rasa belasungkawa, duka cita atas wafatnya begitu banyak pada kejadian tadi malam di Kota Malang," kata Anies, Ahad, 2 Oktober 2022.
Anies juga mengharapkan seluruh pihak untuk melakukan evaluasi agar kejadian serupa tidak terulang lagi di dunia persepakbolaan dan dimanapun di seluruh Indonesia.
"Semoga tidak terulang lagi kejadian serupa. Dan kita semua sama-sama mengevaluasi kepada diri kita masing-masing agar peristiwa seperti ini tidak boleh terjadi dimanapun," tuturnya.
Dikutip dari akun Facebooknya, Anies menyatakan seruan "tidak ada sepak bola yang seharga nyawa" yang banyak terucap pasca tragedi Kanjuruhan akan terwujud menjadi evaluasi menyeluruh dan perubahan nyata ke depan.
"Doa tak henti bagi ibu dan ayah yang anaknya tak kembali pulang, bagi keluarga yang kehilangan, agar mereka diberi kekuatan dan ketabahan," tulis Anies.
Menurut dia, data sementara yang dirilis Tim DVI Polri jumlah korban meninggal dunia sebanyak 125 orang dan 323 orang luka-luka.
Kericuhan usai pertandingan Arema FC Vs Persebaya
Kericuhan terjadi usai pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya dengan skor akhir 2-3 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu malam, 1 Oktober 2022 Kekalahan itu menyebabkan sejumlah suporter Arema turun dan masuk ke area lapangan.
Kerusuhan tersebut semakin membesar di saat sejumlah "flare" dan benda-benda lainnya dilemparkan. Petugas keamanan gabungan Kepolisian dan TNI berusaha menghalau para suporter tersebut.
Petugas pengamanan kemudian melakukan pencegahan dengan melakukan pengalihan agar para suporter tersebut tidak masuk ke lapangan dan mengejar pemain. Akhirnya petugas melakukan tembakan gas air mata.
Korban tewas 125 orang
Kapolri Jenderal Sigit Sulistyo menyebutkan korban meninggal akibat kericuhan di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Malang sebanyak 125 jiwa. Sebelumnya, jumlah korban meninggal disebutkan 130 orang.
“Hasil verifikasi 125, ada yang tercatat ganda,” katanya di Stadion Kanjuruhan, Ahad 2 Oktober 2022. Saat ini, kata Listyo, Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri tengah bekerja mengidentifikasi korban.
Korban tewas karena cedera dan sesak nafas akibat gas air mata
Kepala Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kanjuruhan Kepanjen Bobi Prabowo mengatakan para korban meninggal umumnya karena cedera dan sesak nafas akibat gas air mata..
Menurut dia, secara umum banyak korban meninggal karena mengalami trauma atau cedera akibat terinjak dan berdesak-desakan. Selain itu, korban juga mengalami sesak nafas dan kekurang oksigen karena kerumunan. Juga terdampak asap dari gas air mata.
“Ganguan pernafasan karena asap, terinjak menjadi satu. Perlu diperiksa lebih lanjut untuk menentukan penyebab utama,” katanya, di Malang, Minggu, 2 Oktober 2022.
Sejumlah jenazah yang merupakan suporter Arema FC itu ditemukan dengan wajah membiru. Bobi menjelaskan jasad korban meninggal membiru karena kulit wajah mengalami iritasi akibat gas air mata. Untuk itu, tim DVI Polri dan forensik melakukan identifikasi lebih lanjut. “Ada yang luka berat, cedera otak. Trauma akibat benturan dan hipoksia karena kekurangan oksigen,” katanya. (Tempo)