Bertemu Raja Charles, Rishi Sunak Resmi Jadi PM Inggris
pada tanggal
25 Oktober 2022
JAKARTA, LELEMUKU.COM - Politikus Partai Konservatif Rishi Sunak secara resmi telah menjadi Perdana Menteri Inggris pada Selasa, 25 Oktober 2022, setelah bertemu dengan Raja Charles di Istana Buckingham.
Tak lama sesudah secara formal menjabat sebagai kepala Pemerintahan Inggris, Sunak menyampaikan pidato pertamanya di luar kantornya di Downing Street no 10.
Dalam pernyataannya, mantan menteri keuangan itu mengevaluasi langkah Liz Truss dan menyatakan akan menata Inggris yang tengah didera krisis.
"Negara kita menghadapi krisis ekonomi yang mendalam. Dampak Covid-19 masih ada. Perang Putin di Ukraina telah mengacaukan pasar energi dan rantai pasokan di seluruh dunia. Saya akan menempatkan stabilitas ekonomi dan kepercayaan diri di jantung agenda pemerintah ini. Ini berarti keputusan sulit yang akan datang," kata Sunak dalam pidatonya, dikutip dari Reuters.
Menurut Sunak, Liz Truss memang keliru dengan kebijakan ekonomi yang membawa turbulensi di pasar Inggris. Namun, dia tetap mengapresiasi upaya mantan menteri luar negeri itu tidak timbul dari niat buruknya. Bagaimanapun dia berjanji untuk memperbaiki masalah ekonomi di Inggris.
Usai dipilih menjadi perdana menteri Inggris, sederet tantangan menanti Rishi Sunak di bidang ekonomi dan politik.
Sejauh ini, Inggris menghadapi kombinasi resesi ekonomi yang beracun dan kenaikan suku bunga. Bank of England sedang mencoba untuk menjinakkan inflasi dua digit. Sementara konsumen menghadapi kenaikan biaya dan penurunan pendapatan riil.
Inggris harus memulihkan kredibilitas keuangan internasionalnya setelah rencana Liz Truss untuk pemotongan pajak tak sesuai dengan keseimbangan anggaran. Belum lagi jaminan harga energi yang mahal menakuti pasar obligasi bulan lalu dan memaksa Bank of England untuk campur tangan.
Untuk menyeimbangkan kekurangan anggaran yang diperburuk oleh meningkatnya biaya pinjaman yang disebabkan oleh krisis, Sunak kemungkinan harus mengawasi pemotongan pengeluaran dan kenaikan pajak. Pernyataan fiskal yang membahas hal ini akan jatuh tempo pada 31 Oktober 2022.
Pemerintah juga menghadapi tekanan untuk membantu rumah tangga yang rentan melalui tekanan keuangan yang menyakitkan. Lonjakan biaya hipotek menambah kenaikan harga makanan, pemanas dan bahan bakar yang disebabkan oleh perang di Ukraina dan faktor global lainnya.
Dalam pidatonya, Sunak mengakui bahwa dia memiliki pekerjaan yang harus dilakukan untuk memulihkan kepercayaan rakyat Inggris. "Yang bisa saya katakan adalah bahwa saya tidak gentar. Saya tahu jabatan tinggi yang telah saya terima dan saya berharap untuk memenuhi tuntutannya," katanya.
"Saya akan menyatukan negara kita bukan dengan kata-kata, tetapi dengan tindakan. Saya akan bekerja hari demi hari untuk memberikan untuk Anda. Pemerintah ini akan memiliki integritas, profesionalisme, dan akuntabilitas di setiap tingkat. Kepercayaan diperoleh dan saya akan mendapatkan milik Anda," kata Sunak.
Di bidang politik, salah satu tantangan pertama Sunak adalah menunjukkan bahwa dia dapat mengendalikan Partai Konservatif yang memiliki mayoritas besar di parlemen. Partai itu terbelah dengan faksi-faksi yang berbeda dalam isu-isu kunci seperti Brexit dan imigrasi serta manajemen ekonomi.
Pajak yang lebih tinggi akan ditentang keras oleh beberapa orang di partai. Sementara yang lain akan menentang pemotongan pengeluaran di bidang-bidang utama seperti kesehatan dan pertahanan.
Sunak menyatakan, dia akan memenuhi janji manifesto Partai Konservatif 2019. Dia akan berusaha untuk terus memperkuat NHS, perbaikan di bidang pendidikan, keaman, kontrol perbatasan, dan perhatian pada isu lingkungan.
"Saya akan mendukung angkatan bersenjata kita, naik level, dan membangun ekonomi yang merangkul peluang Brexit di mana bisnis berinvestasi, berinovasi, dan menciptakan lapangan kerja," ujar Rishi Sunak. (Tempo)