Muhadjir Effendy Sebut Korban Jiwa Tragedi Mencapai 130 Orang
pada tanggal
02 Oktober 2022
MALANG, LELEMUKU.COM - Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Muhadjir Effendy menyebut bahwa korban jiwa dalam Tragedi Kanjuruhan kini mencapai 130 orang.
Korban meninggal akibat kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, tersebut akan mendapat santunan dan pemerintah menanggung semua biaya perawatan di Rumah Sakit.
“Korban dilayani gratis, ada santunan dari pemerintah pusat, Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Pemerintah Kabipate Malang,” kata dia saat di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Malang, Ahad 2 Oktober 2022.
Tragedi itu terjadi setelah pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya berakhir dengan kekalahan tuan rumah 2-3 pada pekan ke-11 Liga 1 pada Sabtu malam, 1 Oktober 2022. Sejumlah suporter turun ke lapangan setelah tim kesayangannya kalah.
Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan meletus. Dalam kejadian itu, petugas pengamanan melakukan penanganan dengan menyemprotkan gas air mata.
Saat ini, kata Muhadjir, pemerintah fokus menangani tahap tanggap insiden. Muhadjir turut melihat kondisi stadion pascakerusuhan. Sejumlah bangkai truk dan mobil patroli terbengkelai di luar stadion. “Gak karu-karuan, chaos terjadi keributan,” katanya.
Atas tragedi ini, dia melanjutkan, polisi akan menginvestigasi dengan mengumpulkan fakta di lapangan. Termasuk mengumpulkan bukti dan keterangan dari semua pihak.
“Secara pribadi saya mengucapkan belasungkawa. Saya prihatin, dan menyesalkan tragedi ini. Mudah-mudahan jadi pelajaran dan tidak terjadi lagi,” ujarnya.
Muhadjir mengatakan bahwa instruksi Presiden Joko Widodo atau Jokowi sudah jelas. Pemerintah menyesalkan peristiwa ini. Saat dilakukan pelonggaran event sepak bola setelah protokal ketat selama pandemi Covid-19, terjadi peristiwa memilukan.
Sesuai kewenangannya, polisi diminta segera meinvestigasi tragedi tersebut dan menentukan sikap. “Presiden meminta dilakukan investigasi dan harus ada yang bertangungjawab,” kata Muhadjir.
Presiden Jokowi telah menginstruksikan kepada PSSI untuk menghentikan sementara Liga 1 menyusul Tragedi Kanjuruhan.(Tempo)