Protes Kematian Mahsa Amini, Warga Iran Bakar Paspor di Chile
pada tanggal
15 Oktober 2022
JAKARTA, LELEMUKU.COM - Sejumlah pengunjuk rasa berkumpul di luar kompleks kedutaan Iran di ibu kota Chile, Santiago, pada Jumat dan membakar paspor mereka. Hal ini sebagai protes atas kematian Mahsa Amini, wanita berusia 22 tahun asal Kurdi Iran yang meninggal saat dalam tahanan polisi moral.
Fetamah Ramezanpoor, seorang wanita Iran yang tinggal di Chile mengatakan dia tidak akan kembali ke negara itu ketika rezim saat ini berkuasa. "Saya membakar paspor Iran saya karena tidak memiliki nilai, dan saya tidak menginginkannya sampai rezim ini di Iran berakhir, baik paspor ini maupun kewarganegaraan ini," katanya.
Para pengunjuk rasa juga menandai dinding luar kompleks dengan telapak tangan dicat merah darah serta berakting sebagai jasad memakai foto Amini.
Ribuan orang Iran telah turun ke jalan selama satu bulan terakhir dalam protes atas kematian Amini, yang telah ditahan oleh polisi moral di ibukota, Teheran, karena diduga mengenakan jilbab terlalu longgar.
Dia meninggal dalam tahanan setelah sempat koma selama tiga hari. Namun, pihak berwenang Iran membantah Mahsa Amini tewas akibat penganiayaan, melainkan karena serangan jantung. Hal ini dibantah keluarganya dan semakin memicu kemarahan publik.(Tempo)