Anthony Fauci Dorong Warga AS Vaksin COVID-19
pada tanggal
23 November 2022
WASHINGTON, LELEMUKU.COM - Dr. Anthony Fauci menggunakan sesi pengarahan terakhirnya di Gedung Putih hari Selasa (22/11) untuk mengecam perpecahan yang terjadi dan mempromosikan vaksinasi.
Fauci, yang berencana mengundurkan diri dari posisinya sebagai penasehat medis utama Presiden Joe Biden dan pejabat tinggi urusan penyakit menular di Amerika, telah sejak lama menangani berbagai krisis kesehatan pelik dari HIV/AIDS hingga flu burung dan Ebola. Tetapi kinerjanya menangani COVID-19 dan penilaiannya yang blak-blakan dari podium Gedung Putih tentang perlunya warga Amerika mengubah perilaku mereka terkait pandemi ini, yang membuat Fauci menjadi pahlawan bagi advokasi kesehatan masyarakat saat bertugas di bawah Presiden Donald Trump.
Fauci hari Selasa menggunakan konferensi pers terakhirnya untuk kembali mendorong warga Amerika agar mendapatkan vaksinasi vaksin COVID-19 dan suntikan penguat (booster), serta memuji keefektifan masker.
Amerika memimpin dunia dalam jumlah kematian akibat COVID-19 yang mencapai lebih dari satu juta orang.
Fauci mengatakan setelah mendistribusikan 13 miliar vaksin COVID-19 secara aman ke seluruh dunia, “jelas ada banyak informasi” yang menunjukkan vaksin itu aman. “Ketika saya melihat adanya orang-orang di negara ini yang tidak bersedia divaksinasi karena alasan yang tidak ada hubungannya dengan kesehatan masyarakat, tetapi karena perpecahan dan perbedaan ideologis, sebagai seorang dokter hal itu menyakitkan saya,” ujarnya.
Ditambahkannya, “Saya tidak ingin melihat siapa pun dirawat di rumah sakit, dan saya tidak ingin melihat siapa pun meninggal karena COVID-19. Apakah Anda seorang Republikan sayap kanan atau Demokrat sayap kiri, tidak ada bedanya bagi saya.”
Fauci akan mengundurkan diri pada bulan Desember mendatang setelah memberikan pelayanan publik selama 54 tahun. Laki-laki berusia 81 tahun itu telah mengepalai National Institute of Allergy and Infectious Diseases atau Institut Alergi dan Penyakit Menular AS, yang merupakan bagian dari National Institute of Health (NIH), sejak tahun 1983.
Pakar imunologi ini telah menjabat sebagai penasehat medis tujuh presiden Amerika, diawali dengan Ronald Reagan yang berasal dari Partai Republik. Namun baru muncul pertama kali dalam konferensi pers di Gedung Putih tahun 2001.
Anggota-anggota parlemen dari Partai Republik telah menjadi pengecam keras Fauci, termasuk Senator Rand Paul yang berselisih paham dengannya dalam beberapa dengar pendapat di Senat dan bersumpah akan menyelidiki Fauci ketika Partai Republik merebut kendali di DPR.
Fauci mengatakan “ia benar-benar akan bekerjasama sepenuhnya” dalam setiap dengar pendapat pengawasan Kongres yang akan diluncurkan Partai Republik tahun depan.
Fauci berencana pensiun pada akhir masa jabatan Presiden Joe Biden. (VOA)