Antony Albanese akan Bertemu dengan Xi Jinping di Sela-sela KTT G20
pada tanggal
15 November 2022
BALI, LELEMUKU.COM - Perdana Menteri Australia Anthony Albanese mengatakan, Senin (14/11), ia akan segera bertemu Presiden China Xi Jinping untuk pembicaraan tatap muka pertama antara para pemimpin kedua negara dalam lima tahun. Albanese mengatakan ia akan bertemu Xi pada hari Selasa di Bali di sela-sela KTT G-20.
Albanese tidak menjawab secara langsung ketika ditanya oleh seorang reporter di Bali seberapa besar harapannya bahwa pertemuan itu akan membuat China mengubah rangkaian hambatan perdagangan resmi dan tidak resmi yang merugikan para eksportir Australia $13 miliar per tahun. “Kami akan melangsungkan pembicaraan ini dengan niat baik. Tidak ada prasyarat dalam diskusi ini,'' kata Albanese.
Pertemuan itu menandai perubahan besar dalam hubungan bilateral kedua negara setelah sempat tegang di bawah pemerintahan Australia sebelumnya, yang berada dalam kendali Partai Konservatif.
Seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri China mengatakan bahwa hubungan yang lebih baik akan bermanfaat bagi kedua negara, tetapi tidak mengkonfirmasi pertemuan itu. “Kami berharap Australia akan ... membangun kembali rasa saling percaya dan mendorong hubungan bilateral kembali ke jalur yang benar,'' kata Mao Ning pada briefing harian di Beijing.
Perdana Menteri Australia terakhir yang ditemui Xi adalah Malcolm Turnbull di sela-sela KTT G-20 di Hamburg, Jerman, pada Juni 2017. Dalam beberapa bulan kemudian, China menuduh Turnbull merusak rasa saling percaya dengan mengumumkan undang-undang baru yang akan melarang campur tangan asing terselubung dalam politik domestik Australia
Hubungan memburuk di bawah pemerintahan penerus Turnbull, Scott Morrison, ketika pemerintahannya menyerukan penyelidikan independen tentang asal-usul dan tanggapan internasional terhadap pandemi COVID-19.
Keluhan utama Beijing adalah larangan Australia atas keterlibatan raksasa telekomunikasi China Huawei dalam jaringan 5G Australia dengan alasan keamanan nasional.
Surat kabar berbahasa Inggris Chinese People's Daily melaporkan pekan lalu bahwa “tanda-tanda perubahan hubungan bilateral telah muncul'' sejak Partai Buruh kiri-tengah Albanese berkuasa pada Mei. Beijing segera mencabut larangan kontak menteri-ke-menteri.
Pertemuan Xi dikonfirmasi setelah Albanese berbicara singkat pada hari Sabtu dengan Perdana Menteri China Li Keqiang pada jamuan makan malam di Kamboja.(VOA)