Badan Pangan Nasional Dorong Kegiatan Pasar Murah, Kendalikan Harga Beras
pada tanggal
04 November 2022
JAKARTA, LELEMUKU.COM - Pemantauan Badan Pangan Nasional pada bulan Oktober 2022 menunjukkan kenaikan harga komoditas beras premium dan medium yang cukup tinggi di sejumlah daerah di Indonesia. Harga Komoditas premium tertinggi terjadi di Papua Barat dan beras medium terjadi di Sumatera Barat.
Reporter VOA Yoanes Litha menyampaikan laporan selengkapnya dari Poso, Sulawesi Tengah
Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan, Badan Pangan Nasional, I Gusti Ketut Astawa menyatakan berdasarkan pemantauan pihaknya hingga 28 Oktober 2022, komoditas pangan beras premium, beras medium, cabai rawit, daging ayam ras dan telur ayam ras memiliki kontribusi cukup tinggi terhadap inflasi.
Komoditas harga beras premium tingkat konsumen telah meningkat di atas 5 persen dari ketetapan Harga Eceran Tertinggi (HET) di wilayah Kalimantan Utara, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Sumatera Barat,Papua dan Papua Barat. Harga beras premium di tingkat konsumen tertinggi terjadi di Papua Barat dengan harga Rp 15.980 per kilogram.
Sedangkan untuk harga beras medium di tingkat konsumen naik hingga diatas 20 persen dari HET terjadi di seluruh wilayah Papua, Papua Barat, Kalimantan dan Sumatera Barat. Harga beras medium ditingkat konsumen tertinggi terjadi di Sumatera Barat dengan harga Rp 13.530 per kilogram.
“Beberapa daerah terkait cabe rawit, Papua sangat tinggi sehingga ini perlu kita intervensi juga, kemudian Kaltara (Kalimantan Utara), Kalsel (Kalimantan Selatan) dan Maluku termasuk kuning yang juga mesti kita intervensi karena harganya sudah mencapai Rp 79 ribu per kilogram dan sebagainya, tertinggi Maluku Rp 88 ribu per kilogram, rata-rata nasional sudah Rp 90.200 per kilogram,” kata I Gusti Ketut Astawa, dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah, Senin (31/10).
“Untuk kedelai ini masih cukup rawan karena neracanya masih di posisi –kurang- 2,4 juta –ton-. Nah inilah pekerjaan rumah kita bersama. Juga bawang putih. Bawang putih ini juga di posisi masih kurang di neracanya 462.679 –ton,” kata Retno.
Menurut Retno, produksi beras di tahun 2022 untuk konsumsi pangan penduduk diperkirakan sekitar 32.07 juta ton, mengalami peningkatan sebanyak 718.03 ribu ton atau 2,29 persen dibandingkan produksi beras di 2021 yang sebesar 31.36 juta ton. (VOA)