Imran Khan Ditembak saat Konvoi Protes Anti-Pemerintah
pada tanggal
03 November 2022
JAKARTA, LELEMUKU.COM - Mantan Perdana Menteri Pakistan Imran Khan ditembak ketika konvoi protes anti-pemerintah yang ia pimpin diserang di timur negara itu, Kamis, 3 November 2022. Ia selamat namun terluka di tulang kering.
Pembantunya menyebut tembakan itu sebagai upaya pembunuhan.
Beberapa orang lain dalam konvoi terluka dan menteri informasi mengatakan seorang tersangka telah ditangkap. Seorang anggota partai mengatakan ada laporan bahwa satu orang telah tewas.
"Itu adalah upaya pembunuhan yang jelas. Khan ditembak tetapi dia stabil. Ada banyak pendarahan," Fawad Chaudhry, juru bicara partai Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI), pimpinan Khan, mengatakan kepada Reuters.
"Jika penembak tidak dihentikan oleh orang-orang di sana, seluruh pimpinan PTI akan terkena."
Media lokal menunjukkan gambar Khan, 70 tahun, melambai ke kerumunan ketika dievakuasi dari kendaraannya setelah penembakan.
Dia dibawa ke rumah sakit di Lahore setelah serangan di Wazirabad, hampir 200 km dari ibu kota, Islamabad.
Para pengunjuk rasa turun ke jalan-jalan di beberapa bagian negara itu ketika para pemimpin PTI menuntut keadilan.
Pakistan memiliki sejarah panjang kekerasan politik. Mantan Perdana Menteri Benazir Bhutto dibunuh pada Desember 2007 dalam serangan senjata dan bom setelah mengadakan rapat umum pemilihan di kota Rawalpindi, di sebelah Islamabad.
Ayahnya dan mantan perdana menteri Zulfikar Ali Bhutto digantung di kota yang sama pada 1979 setelah digulingkan oleh kudeta militer.
Mantan pemain kriket Khan memimpin pawai protes di Islamabad untuk menuntut pemilihan cepat. Ada ratusan orang dalam konvoi.
Rekan satu partainya Faisal Javed, yang juga terluka dan memiliki noda darah di pakaiannya, mengatakan kepada Geo TV dari rumah sakit: "Beberapa rekan kami terluka. Kami mendengar bahwa salah satu dari mereka sudah meninggal."
Perdana Menteri Shehbaz Sharif mengutuk penembakan itu dan memerintahkan penyelidikan segera.
Sejak digulingkan pada April melalui pemungutan suara parlemen, Khan beberapa kali mengadakan rapat umum di seluruh Pakistan, membangkitkan oposisi terhadap pemerintah yang sedang berjuang untuk membawa ekonomi keluar dari krisis yang ditinggalkan pemerintahan Khan.
Khan telah merencanakan untuk memimpin pawai bermotor ke utara menuju Grand Trunk Road ke Islamabad, menarik lebih banyak dukungan di sepanjang jalan sebelum memasuki ibu kota.
"Saya ingin Anda semua berpartisipasi. Ini bukan untuk politik atau keuntungan pribadi, atau untuk menggulingkan pemerintah... ini untuk membawa kebebasan sejati ke negara ini," kata Khan dalam pesan video menjelang pawai. (Tempo)