Israel Lantik Benjamin Netanyahu Sebagai Parlemen Baru Berhaluan Kanan
pada tanggal
16 November 2022
YERUSALEM, LELEMUKU.COM - Setelah hampir selama empat tahun mengalami kebuntuan politik dan menggelar lima pemilu, Israel akhirnya mengambil sumpah parlemen barunya yang paling berhaluan kanan sepanjang sejarah pada hari Selasa (15/11).
Perdana menteri berikutnya, Benjamin Netanyahu, tengah berupaya menyatukan koalisi pemerintahan sayap kanan dan relijius dalam parlemen berisi 120 kursi tersebut, yang biasa disebut Knesset.
Meningkatnya popularitas aliansi sayap kanan yang sempat termarjinalkan dalam masyarakat Israel kini justru membantu membangkitkan karir politik Netanyahu, bahkan ketika dia diadili atas tuduhan korupsi.
Parlemen ke-25 Israel dilantik dengan iringan terompet dan musik paduan suara beberapa jam setelah seorang warga Palestina melancarkan serangan mematikan di zona industri yang dikendalikan Israel di daerah pendudukan Tepi Barat. Serangan itu menewaskan tiga orang Israel dan melukai tiga orang lainnya sebelum akhirnya pelaku ditembak mati.
Calon mitra koalisi sayap kanan Netanyahu telah berjanji akan bertindak lebih agresif terhadap para pelaku penyerangan asal Palestina demi melindungi warga Israel.
Presiden Israel Isaac Herzog mengimbau persatuan nasional dalam pidatonya setelah lima kali pelaksanaan pemilu yang memecah belah. Ia mengatakan, warga Israel “lelah menghadapi pertikaian dan akibatnya.”
“Sekarang, tanggung jawab itu berada terutama di tangan Anda, para wakil rakyat terpilih,” katanya.
“Tanggung jawab untuk mencoba melepaskan kita dari kecanduan akan konflik tak berkesudahan.”
Parlemen yang baru menggantikan salah satu parlemen paling berwarna dan beragam di Israel, yang diisi 36 perempuan – terbanyak dalam sejarah Israel – dan sebuah partai Arab Islam kecil di pemerintahan untuk pertama kalinya dalam sejarah.
Parlemen baru Israel kini hanya diisi 29 legislator perempuan.
Sementara itu, 23 anggota parlemen yang baru kebanyakan berasal dari Partai Likud pimpinan Netanyahu dan aliansi partai-partai sayap kanan yang disebut Zionisme Relijius. (VOA)