Pemerintah Pastikan Pengamanan KTT G20 Maksimal
pada tanggal
08 November 2022
JAKARTA, LELEMUKU.COM - Delapan belas ribu personel keamanan dari berbagai unsur memastikan Bali aman sepanjang penyelenggaraan pertemuan puncak G20. Seluruh delegasi menerima pengamanan sama, di tengah belum pastinya kehadiran setidaknya empat kepala negara.
Menteri Koordinator Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan turun langsung mengecek kesiapan aparat keamanan terkait penyelenggaraan pertemuan puncak G20 di Bali, Senin (7/11). Dia menegaskan, perintah presiden jelas, yaitu seluruh detail penyelenggaraan harus diperhatikan.
“Persiapan-persiapan saya kira sudah final. Kepala negara yang memastikan datang sampai hari ini ada 16. Kita masih nunggu mungkin satu dua kepala negara lagi yang mungkin datang,” kata Luhut di Bali.
“Tapi, kepala negara-negara besar, saya lihat semua akan hadir,” tambahnya.
Menjawab pertanyaan jurnalis, Luhut memastikan bahwa Presiden AS Joe Biden dan Presiden China Xi Jinping akan hadir, sedangkan Presiden Rusia Vladimir Putin masih menunggu jawaban kepastian.
Persiapan Pengamanan Maksimal
Luhut menilai, persiapan yang dilakukan baik oleh TNI maupun Polri telah maksimal untuk acara pada 15-16 November itu.
“Pengamanan akan sama, kepada semua kepala negara, maupun lembaga-lembaga tinggi internasional, yang jumlahnya semua 39 itu,” tambahnya.
Sejauh ini, pos terpadu TNI dan Polri telah didukung oleh sebaran 2.300 kamera CCTV di berbagai titik. Teknologi ini disertai pengenalan wajah, sehingga mampu mendeteksi siapapun yang datang ke Bali, serta tersambung dengan data lembaga pendukung seperti imigrasi.
Pengamanan siber juga diperkuat, karena menyadari potensi serangan di sektor ini sepanjang pelaksanaan pertemuan puncak G20.
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa merinci, jumlah total personel yang terlibat dalam pengamanan G20 adalah 18.030. Dari jumlah itu, 13.400 merupakan personel TNI dan sisanya merupakan personel Polri dan instansi lain,
“Alutsista kita, untuk udara, fixed wings atau pesawat bersayap tetap itu kita ada sembilan,” kata Andika.
“Kita juga mempersiapkan command center, sehingga titik-titik dari perjalanan itu bisa kita ikuti dari CCTV yang ada. Kemudian GPS-GPS yang ada, sehingga apabila kemudian ada permasalahan, maka segera kita persiapkan rute-rute alternatif,” ujar Listyo.
Pada Senin (7/11), TNI dan Polri juga melakukan gelar pasukan di lapangan Niti Mandala Renon, Denpasar, untuk memastikan seluruh kesiapan.
"Kita laksanakan pengecekan langsung, berbagai macam peralatan yang kita miliki. Sehingga masing-masing memiliki kesiapan terkait dengan pelaksanaan tugasnya, mulai dari kondisi normal sampai dengan kondisi kontijensi,” tegas Kapolri. (VOA)