Recep Tayyip Erdogan Ancam Invasi Besar ke Suriah Usai Serangan Roket Pasukan Kurdi
pada tanggal
22 November 2022
JAKARTA, LELEMUKU.COM - Presiden Recep Tayyip Erdogan mengatakan bahwa Turki dapat melancarkan operasi darat di Suriah, menyusul serangan mematikan oleh Ankara dan militan Kurdi di Suriah utara. “Operasi ini tak hanya terbatas di udara,” kata Erdogan kepada wartawan saat dia kembali dari Qatar ke Turki.
Baca: Erdogan Berjabat Tangan dengan El-Sisi di Piala Dunia Qatar
"Otoritas yang kompeten, Kementerian Pertahanan dan kepala staf kami akan memutuskan tingkat kekuatan yang harus digunakan oleh pasukan darat," kata Erdogan. "Kami telah memperingatkan bahwa kami akan membayar mereka yang melanggar wilayah kami," katanya.
Ancaman itu diungkapkan Erdogan setelah serangan dari wilayah Suriah menewaskan sedikitnya tiga orang, termasuk seorang anak, di kota perbatasan Turki. Serangan itu terjadi sehari setelah Turki melakukan serangan udara terhadap pangkalan militan Kurdi yang dilarang di Suriah utara dan Irak. Serangan udara oleh Turki itu sebagai balasan atas bom yang meledak di Istanbul.
Serangan semalam di Suriah utara dan timur laut menewaskan sedikitnya 31 orang, menurut kelompok pemantau Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang berbasis di Inggris. Serangan dengan nama sandi Operasi Claw-Sword, terjadi seminggu setelah ledakan di Istanbul tengah yang menewaskan enam orang dan melukai 81 orang. Pelaku teror menurut Turki adalah Partai Pekerja Kurdistan (PKK).
PKK telah melakukan pemberontakan berdarah selama beberapa dekade dan ditetapkan sebagai kelompok teror oleh Ankara dan sekutu Baratnya. Namun PKK membantah terlibat dalam ledakan Istanbul.(Tempo)