Angkatan Udara AS Sukses Luncurkan Rudal Hipersonik Operasional Pertama
pada tanggal
14 Desember 2022
JAKARTA, LELEMUKU.COM - Angkatan Udara Amerika Serikat (USAF) menyatakan telah melakukan uji coba peluncuran pertama dari prototipe rudal hipersonik operasional. Tes terhadap AGM-183A Air-launched Rapid Response Weapon atau ARRW pada hari Jumat, 9 Desember 2022, di lepas pantai California itu dinyatakan sukses.
Baca Juga
Defense Advanced Research Projects Agency atau DARPA adalah lembaga Departemen Pertahanan AS yang bertanggung jawab atas pengembangan teknologi baru untuk digunakan oleh militer. Awalnya, lembaga itu dikenal sebagai Advanced Research Projects Agency.
“Tim ARRW berhasil merancang dan menguji rudal hipersonik yang diluncurkan dari udara dalam lima tahun,” kata Brigadir Jenderal Jason Bartolomei, Pejabat Eksekutif Program Direktorat Persenjataan, dalam pernyataan USAF.
Pengujian Sebelumnya
AGM-183A telah menjalani pengujian penerbangan sejak April 2021, tetapi serangkaian tes tersebut gagal. Dengan permasalahan pada pendorong rudal gagal berfungsi, menimbulkan keraguan pada program tersebut. "Anda jelas tidak akan membeli sesuatu yang tidak berfungsi," menurut pernyataan Angkatan Udara tentang program pada Juli 2022, yang dikabarkan oleh Breaking Defense.
Sekarang ARRW telah berhasil diterbangkan. Kemungkinan Angkatan Udara dapat mengevaluasi kembali rencananya untuk membatalkan rencana pembelian AGM-183A.
Sekilas AGM-183A
AGM-183A dikenal sebagai kendaraan boost-glide, yang mengacu pada hulu ledak atau proyektil yang meluncur ke arah target setelah dilontarkan oleh pendorong roket. ARRW dibawa di bawah sayap pesawat, seperti pembom B-52H yang terbang untuk uji terbang ini, sebelum dilepaskan.
Penguat roket padat kemudian menyala, mengangkat rudal ke ketinggian dan kecepatan tertentu sebelum muatannya terbuka dan melepaskan kendaraan pendorong luncur berbentuk baji (seperti kerucut) di dalamnya.
Kendaraan boost-glide ini tidak jatuh di sepanjang lintasan berbentuk busur yang dapat diprediksi seperti rudal balistik. Sebaliknya, mereka meluncur ke bawah menuju target mereka di sepanjang lintasan yang lebih datar dan mampu melakukan manuver mendadak saat terbang.
Kemampuan ini, bersama dengan kecepatannya yang ekstrem, membuat kelas senjata ini sangat sulit untuk dideteksi, dilacak, dan dikalahkan dengan sistem pertahanan udara saat ini. Untuk itu, Departemen Pertahanan juga mengembangkan kelas pencegat baru untuk membantu melawan ancaman hipersonik yang berkembang di seluruh dunia. (Tempo)
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Lelemuku.com selain "" di Grup Telegram Lelemuku.com. Klik link https://t.me/lelemukucom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.