Doug Ducey akan Robohkan Tembok Kontainer di Perbatasan Meksiko
pada tanggal
23 Desember 2022
POENIX, LELEMUKU.COM - Gubernur Arizona Doug Ducey akan merobohkan tembok pembatas darurat yang terbuat dari kontainer-kontainer pengiriman barang di perbatasan Meksiko. Langkah tersebut diambil dalam upaya menyelesaikan gugatan hukum dan perselisihan politik dengan pemerintah Amerika Serikat atas pelanggaran di tanah federal.
Menurut dokumen pengadilan yang diajukan di Pengadilan Distrik AS di Phoenix pada Rabu (21/12), pemerintahan Presiden Joe Biden dan Ducey, gubernur asal Partai Republik itu, membuat kesepakatan bahwa Arizona akan berhenti memasang kontainer di hutan nasional mana pun.
Perjanjian itu juga meminta Arizona untuk memindahkan kontainer-kontainer yang dipasang di San Rafael Valley yang letaknya terpencil di tenggara Cochise County, selambat-lambatnya pada 4 Januari mendatang, tanpa merusak sumber daya alam apapun. Sejumlah lembaga di negara bagian Arizona diharuskan berkonsultasi terlebih dahulu dengan perwakilan Dinas Kehutanan Amerika Serikat dalam menjalankan tugasnya.
Resolusi itu tercapai dua minggu sebelum Katie Hobbs, yang berasal dari Partai Demokrat dan menentang pembangunan tembok pembatas darurat itu, mulai mengambil alih jabatan Ducey sebagai gubernur.
Pemerintah federal pada minggu lalu mengajukan gugatan terhadap pemerintah negara bagian Arizona atas nama Biro Reklamasi, Departemen Pertanian dan Dinas Kehutanan AS.
Sebelum gugatan tersebut, Ducey mengatakan kepada para pejabat federal bahwa Arizona siap membantu memindahkan kontainer-kontainer itu. Ia mengatakan kontainer itu hanya penghalang sementara. Tetapi ia ingin pemerintah federal memastikan kapan akan mengisi celah yang tersisa di tembok pembatas permanen sebagaimana yang diumumkan satu tahun lalu.
Pemerintah federal “berhutang kepada warga Arizona dan semua warga Amerika untuk merilis waktunya,” tulis Ducey minggu lalu, untuk menanggapi berita tentang gugatan federal yang tertunda itu.
Pekerjaan menempatkan sekitar 3.000 kontainer yang memakan biaya senilai $95 juta dolar sudah sepertiga jalan, tetapi para demonstran khawatir tentang dampak menahan pekerjaan itu dalam beberapa hari terakhir ini terhadap lingkungan.
Sementara itu, batas bagi pencari suaka yang berharap dapat memasuki Amerika Serikat telah ditetapkan berakhir pada Rabu lalu, sebelum negara bagian yang berhaluan konservatif meminta bantuan Mahkamah Agung untuk mempertahankan hal itu.
Pemerintahan Biden telah meminta pengadilan untuk mencabut pembatasan yang diberlakukan sejak era Trump itu, tetapi menunggu hingga setelah Natal. Belum jelas kapan pengadilan akan memutuskan masalah tersebut.(VOA)