Sentralitas ASEAN Diharapkan Redakan Ketegangan
pada tanggal
08 Desember 2022
JAKARTA, LELEMUKU.COM - ASEAN diproyeksi dapat tetap terbuka dan inklusif di tengah ancaman polarisasi kekuatan global utama. Namun ASEAN harus menatap dan berpegang pada prinsip hubungan yang bersahabat dan kolaboratif di ambang kekhawatiran akan terjadinya Perang Dingin baru.
Baca Juga
Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan Presiden Cina Xi Jinping saling mengintip kemungkinan meredakan eskalasi ketegangan kedua negara saat bertemu di sela konferensi tingkat tinggi atau KTT G20 Bali. Keduanya saling memberi sinyal untuk bersaing dengan sehat.
Lim mengatakan, hubungan antara geopolitik dan rantai pasokan global di satu sisi, merefleksikan kompleksitas hubungan internasional dan keamanan nasional serta ekonomi dan perdagangan di sisi lain. ASEAN tengah berupaya meningkatkan koordinasi lintas pilar dan sektor, serta kolaborasi untuk mengamankan komunitas yang stabil, aman, dan berkelanjutan.
Untuk keketuaan 2023, Indonesia mengusung tema ASEAN Matters: Epicentrum of Growth. Presiden Jokowi berharap ASEAN menjadi kawasan yang bermartabat serta menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan demokrasi. Dia juga menyinggung ASEAN jangan menjadi proksi pihak manapun.
Menggemakan seruan Jokowi, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI, dalam kesempatan yang sama mengatakan, Indonesia memproyeksikan ASEAN jadi kelompok Asia yang lebih adaptif, responsif dan kompetitif terhadap agenda global. Prioritas Indonesia di ASEAN kurang lebih akan sejalan dengan tema G20; fokus pada ketahanan pangan hingga energi, kolaborasi keuangan dan mengatasi masalah rantai global serta mitigasi perubahan iklim.
Akademisi Hubungan Internasional sekaligus Mantan Menteri Luar Negeri Australia Gareth Evans, yang berpartisipasi dalam acara diskusi di Sekretariat ASEAN mengatakan negara kekuatan menengah seperti Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina, hingga Vietnam punya potensi besar dalam mengatasi tantangan multilateral.
"Jadi (kekuatan menangah tinggal memilih) apakah akan termakan oleh dinamika saat ini, sikap, dominasi para raksasa, atau menurut Anda apakah kita perlu menyadari bahwa risiko kita menggunakan kendaraan institusional yang kita miliki tersedia secara lebih efektif?," kata Evans.(Tempo)
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Lelemuku.com selain "" di Grup Telegram Lelemuku.com. Klik link https://t.me/lelemukucom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.