11 Negara NATO Janjikan Bantuan Senjata Baru untuk Ukraina
pada tanggal
20 Januari 2023
WASHINGTON, LELEMUKU.COM - Sebanyak 11 negara anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), termasuk Inggris dan Polandia, menjanjikan bantuan senjata baru untuk mendukung perang Ukraina melawan Rusia pada Kamis.
Kesepakatan ini terjadi beberapa jam menjelang pertemuan yang akan berlangsung di Jerman pada Jumat 20 Januari 2023.
“Barat harus tetap bersatu dan terus mendukung Ukraina dengan bantuan militer,” kata Menteri Pertahanan Estonia Hanno Pevkur dalam konferensi pers di negaranya, yang diadakan bersama dengan timpalannya dari Inggris dan pejabat lainnya seperti dilansir Reuters.
“Yang paling dibutuhkan Ukraina adalah persenjataan berat. Pertempuran terberat masih ada di depan,” kata Pevkur.
Berkumpul di pangkalan militer, para pejabat menjanjikan misil, sistem pertahanan udara penyengat, senjata antipesawat, senapan mesin, pelatihan, serta peralatan dan layanan lainnya.
Inggris, yang telah mengumumkan rencana untuk mengirim tank ke Ukraina, juga akan mengirim 600 rudal Brimstone, kata Menteri Pertahanan Ben Wallace saat menguraikan rinciannya.
“Bersama-sama kami akan terus mendukung Ukraina untuk beralih dari melawan menjadi mengusir pasukan Rusia dari tanah Ukraina. Level baru dari kekuatan tempur yang dibutuhkan hanya dicapai dengan kombinasi skuadron tank tempur utama, di bawah pertahanan udara dan rudal, beroperasi bersama kelompok artileri divisi, dan tembakan presisi lebih jauh yang memungkinkan penargetan logistik Rusia dan simpul komando di wilayah yang diduduki.”
Polandia mengirimkan senjata anti-pesawat S-60 dengan 70.000 butir amunisi dan siap untuk menyumbangkan kompi tank Leopard 2 buatan Jerman. Hal ini sambil menunggu koalisi yang lebih luas dari donor Leopard, menurut pernyataan bersama dari pertemuan tersebut.
Pasokan potensial tank Leopard diperkirakan akan menjadi agenda utama ketika kelompok negara yang lebih luas, termasuk Amerika Serikat, bertemu hari ini di Pangkalan Udara Ramstein Jerman.
Amerika Serikat dan Jerman mencoba pada Kamis untuk menyelesaikan kebuntuan atas bantuan tank Leopard. Pemerintah Jerman hingga kini menolak menyuplai tank itu ke Ukraina, tetapi sejauh ini belum ada kesimpulan yang dikomunikasikan.
Kyiv telah meminta tank tersebut, yang diyakini akan membantunya membalikkan keadaan melawan pasukan Rusia. Khawatir musim dingin akan memberi pasukan Rusia waktu untuk berkumpul kembali dan melepaskan serangan besar, Ukraina meminta bantuan tank tempur Leopard buatan Jerman, yang dipegang oleh sejumlah negara NATO.
Namun, pemindahannya ke Ukraina membutuhkan persetujuan Jerman. "Orang-orang kami sekarat setiap hari," kata Presiden Ukraina Volodomyr Zelensky kepada televisi Jerman, ARD, pada Kamis malam. "Jika Anda memiliki tank Leopard, berikan kepada kami."
Ukraina membutuhkan mereka untuk mempertahankan diri, merebut kembali tanah yang diduduki, dan tidak berencana menyerang Rusia, tambahnya.
Beberapa jam setelah pertemuan, pemerintah Denmark mengumumkan akan menyumbangkan 19 sistem artileri howitzer Caesar buatan Prancis ke Ukraina. Ini memenuhi keinginan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, meski menghambat pembangunan militer negara Nordik. (Tempo)