Bahlil Lahadalia Bertemu Paul Chan Mo-Po Bahas Investasi di Sektor Energi
pada tanggal
22 Januari 2023
HONG KONG, LELEMUKU.COM - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menemui Menteri Keuangan Hong Kong Paul Chan Mo-Po dalam acara World Economic Forum (WEF) Annual Meeting 2023. Diskusi kedua menteri itu dilaksanakan untuk mempererat kerja sama ekonomi, khususnya di bidang investasi antara Indonesia dengan Hong Kong.
Dalam pertemuan tersebut, Bahlil mencoba menjajaki investasi di sektor energi ramah lingkungan dari Hong Kong.
"Ekonomi hijau memang sedang tumbuh, namun aliran investasinya tidak merata terutama ke negara-negara berkembang. Hubungan baik antara kedua negara ini bisa dipererat melalui pembiayaan investasi ramah lingkungan,” kata Bahlil melalui keterangan tertulis pada Jumat, 20 Januari 2023.
Menurut Bahlil, pembiayaan ramah lingkungan masih bisa dioptimalkan di wilayah Asia Tenggara. Terlebih, Indonesia memiliki sejumlah proyek investasi ramah lingkungan termasuk di dalamnya terkait dengan transisi energi dan pengembangan ekosistem baterai kendaraan listrik. Menurut Bahlil, potensi tersebut dapat dikembangkan dan dimaksimalkan bersama-sama.
Bahlil menuturkan kondisi perekonomian Indonesia saat ini sedang dalam kondisi prima dan Pemerintah Indonesia tengah mendorong investasi penciptaan nilai tambah melalui hilirisasi yang berorientasi pada energi dan industri hijau ramah lingkungan.
“Kami menyambut baik investasi pembiayaan di sektor energi ramah lingkungan karena hal tersebut menjadi bagian penting dari skala prioritas pemerintah Indonesia," ujarnya.
Selain menjajaki penanaman modal di sektor energi ramah lingkungan, Bahlil juga menyampaikan apresiasi atas investasi asal Hong Kong yang sudah terjalin di bidang lainnya.
Apalagi pada 2021 lalu, kata dia, Hong Kong berada di peringkat kedua dan menggeser posisi Cina untuk negara dengan Penanaman Modal Asing (PMA) terbesar ke Indonesia. Menurutnya, Hong Kong juga selalu berada pada peringkat 5 besar dalam 5 tahun terakhir.
Sementara itu, Menteri Keuangan Hong Kong Paul Chan Mo-Po menyampaikan bahwa Indonesia dan Hong Kong selalu menjadi mitra yang baik di bidang investasi juga perdagangan. Karena itu, menurut dia, kedua negara perlu semakin mempererat kerja sama.
Paul pun menawarkan kesempatan kepada Indonesia untuk memanfaatkan posisi Hong Kong sebagai pusat atau hub keuangan global. Pada tahun lalu, kata Paul, Hongkong menjadi negara nomor satu di Asia dengan nilai pembiayaan ramah lingkungan terbesar yang mencapai US$ 65-67 juta.
"Jika ada proyek yang memerlukan pembiayaan hijau, mohon infokan kepada kami dan pasti akan kami bantu,” ucap Paul.
Berdasarkan data Kementerian Investasi/BKPM, realisasi investasi Hong Kong di Indonesia selama kurun waktu 5 tahun terakhir mencapai US$ 19 juta dengan tiga sektor realisasi investasi tertinggi yaitu industri logam dasar, barang logam, bukan mesin, dan peralatannya. Totalnya mencapai US$ 9,67 juta.
Kemudian di sektor listrik, gas, dan air penanaman modal dari Hong Kong mencapai US$ 3,14 juta. Lalu di sektor perumahan, kawasan industri, dan perkantoran mencapai US$ 1,92 juta. (Riani Sanusi Putri)