Benjamin Netanyahu Lakukan Kunker ke Yordania
pada tanggal
26 Januari 2023
WASHINGTON, LELEMUKU.COM - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu melakukan kunjungan kerja ke Yordania pada Selasa, 24 Januari 2023, dan bertemu Raja Abdullah. Kerajaan Yordania menggaris bawahi perlunya bagi Israel untuk menghormati status quo masjid Al Aqsa di Yerusalem.
Dalam pertemuan tersebut, Raja Abdullah mengatakan pada Netanyahu kalau Israel harus menghormati sejarah dan status quo yang sah dari masjid suci masjid al Aqsa serta tidak melanggarnya. Ini adalah kunjungan kenegaraan pertama Netanyahu setelah kembali ke tampuk kekuasaan.
Peringatan dari Raja Abdullah tersebut terkait kunjungan Menteri Keamanan Dalam Negeri Israel Itamar Ben-Gvir ke komplek masjid Al Aqsa di bawah pengamanan ketat pada bulan ini. Kedatangan Ben-Gvir ke Al Aqsa itu telah memancing kemarahan warga Palestina dan menuai protes dari kalangan negara Arab.
Masjid Al Aqsa adalah satu dari tiga masjid suci umat Islam setelah Masjidil Haram di Mekkah dan Masjid Nawabi.
Kerajaan Yordania dalam keterangan menjelaskan Raja Abdullah meminta pada Netanyahu agar mengakhiri kekerasan karena itu bagian terpenting dalam membuka jalan bagi perundingan damai guna mengakhiri pertikaian antara Israel dan Palestina. Sedangkan dari kantor Perdana Menteri Israel menyebutkan kedua pemimpin mendiskusikan sejumlah isu regional, khususnya bidang strategi, keamanan dan kerja sama ekonomi antara Israel dan Yordania.
Yerusalem telah menjadi isu sensitif bagi Kerajaan Yordania yang diyakini sebagai penjaga tempat-tempat suci umat Muslim dan Kristen yang ada di wilayah timur Kota Yerusalem. Yodania adalah sekutu Amerika Serikat dan ‘rumah’ bagi warga keturunan Palestina.
Yordania berharap Presiden Amerika Serikat Joe Biden mau menekan Israel agar mau mempertahankan status quo masjid Al Aqsa, di mana pemeliharaan masjid itu dibiayai oleh Yordania. Sumber mengatakan pada Reuters Raja Abdullah direncanakan kunjungan kerja ke Washington pada akhir Januari 2023 untuk berdialog dengan sejumlah pejabat tinggi di sana dan kemungkinan menemui Biden untuk membahas masalah Yerusalem serta mendorong proses perdamaian di timur tengah. (Tempo)