Emmanuel Macron akan Naikan Anggarab Pengeluar Militer Prancis
pada tanggal
21 Januari 2023
PARIS, LELEMUKU.COM - Presiden Prancis Emmanuel Macron pada Jumat, 20 Januari 2023, mengumumkan akan menaikkan anggaran pengeluaran militer Prancis sampai lebih dari satu per tiga dalam beberapa tahun ke depan. Macron berambisi mengubah Angkatan Bersenjata Prancis agar bisa menghadapi hal yang disebutnya bahaya besar pada abad ini.
Menurutnya rencana anggaran 2024 – 2030 akan mengadaptasi militer agar bisa menghadpai konflik tingkat tinggi. Saat ini segala terasa darurat setelah invasi Rusia ke Ukraina hampir 11 bulan lalu.
Tentara Prancis dari Batalyon ke-7 Pemburu Pegunungan Alpen mengambil bagian dalam latihan sebagai bagian dari penempatan Forward Presence (eFP) NATO yang ditingkatkan untuk memperkuat keamanan regional, di pangkalan militer NATO di Tapa, Estonia, 19 Maret 2022. REUTERS/Benoit Tessier
Anggaran pengeluaran militer Prancis periode 2024 – 2030 akan sekitar 413 miliar euro (Rp 6.772 triliun). itu artinya, pada 2030 anggaran pengeluaran militer Prancis akan dua kali lipat sejak Macron menjabat sebagai orang nomor satu di Prancis.
“Lantaran perang berubah, Prancis sudah dan akan membuat senjata yang siap untuk bahaya pada abad ini. Kita harus satu langkah lebih maju,” kata Macron dalam sambutannya di pangkalan udara Mont-de-Marsan di barat daya Prancis.
Dia menjelaskan Prancis akan berinvestasi besar-besaran di drone (pesawat tanpa awak) dan intelijen militer. Ada sejumlah area, di mana otoritas Prancis menyebut konflik baru-baru ini telah membuka celah dan militer harus ke strategi konflik tingkat tinggi.
Pernytaan Macron itu tercetus saat menteri pertahanan dari negara anggota NATO dan negara lainnya rapat di pangkalan udara Ramstein di Jerman di tengah gertakan Rusia yang akan segera meningkatkan invasinya. Rusia dilaporkan telah merebut wilayah timur dan selatan Ukraina.
Prancis adalah negara eksportir senjata terbesar ketiga di dunia dan satu-satunya negara di Uni Eropa yang punya kekuatan nuklir. Saat ini Prancis dihujani kritik karena tidak mengirimkan banyak senjata ke Kyiv.(Tempo)