Frans Pekey Minta Masyarakat Jayapura Waspadai Resiko Gempa Bumi Susulan
pada tanggal
07 Januari 2023
JAYAPURA, LELEMUKU.COM – Plh Kepala BBMKG Wilayah V Sherly Hartiningsih Menerima Kunjungan Kerja PJ. Walikota Jayapura Frans Pekey didampingi PJ. Sekda Kota dan Kepala BPBD Kota Jayapura, serta Kanit Binmas Polsek Jayapura Selatan.
Kunjungan kerja kali ini terkait aktifitas gempa yang sering terjadi dan berkembangnya HOAX yang berkembang di masyarakat tentang terjadinya tsunami. Koordinator Bidang Observasi Danang Pamuji mengatakan untuk diketahui, BMKG mencatat dari tanggal 2 sampai 4 januari 2023 jam 14.21 WIT total gempa 279, dan 33 gempa yang dirasa, BMKG mencatat sejauh ini gempa terbesar berkekuatan M 5,2 dan dirasakan oleh masyarakat di Kota dan Kabupaten Jayapura, sedangkan untuk gempa terkecil yang terasa sebesar M 2,6 Dan tidak berpotensi tsunami.
P.J. Walikota Jayapura Frans Pekey menegaskan agar masyarakat di Kota Jayapura untuk tetap waspada terhadap kemungkinan-kemungkinan adanya gempa susulan terjadi apakah skala kecil maupun besar. Dia juga meminta agar warganya tidak termakan isu-isu hoaks.
"Terkait ada isu akan terjadi tsunami, saya perlu katakan informasi dari BMKG tidak ada tsunami di Jayapura dan sekitarnya. Jadi masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi terhadap informasi atau isu-isu yang berkembang di masyarakat," katanya pada Rabu 04/01/2023.
Sub Koordinator bidang Pelayanan Jasa, Ezri Ronsumbre menyampaikan Kota Jayapura diprakirakan akan memasuki puncak musim hujan pada bulan Februari 2023. Pada periode puncak musim penghujan, peluang kejadian hujan lebat meningkat yang dapat memicu bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, dan sebagainya, untuk itu PJ. Walikota Jayapura Frans menambahkan agar masyarakat untuk tetap waspada terhadap perubahan cuaca ekstrim yang bisa terjadi dalam waktu ke depan.
"Saya juga minta kepada BMKG untuk terus mempublish informasi terkait tentang perubahan cuaca di Kota Jayapura atau Papua secara umum. Agar kita semua waspada terkait kemungkinan-kemungkinan terjadinya bencana," ujarnya. (BBMKGVJayapura)