Fumio Kishida Ingin Setop Penurunan Populasi di Jepang
pada tanggal
23 Januari 2023
TOKYO, LELEMUKU.COM - Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida berjanji untuk mengambil langkah-langkah yang mendesak untuk mengatasi penurunan populasi di negara itu. Dia memberikan pesan, ini saatnya bagi Jepang mengatasi masalah tersebut.
"Bangsa kita berada di titik puncak apakah dapat mempertahankan fungsi sosialnya," kata Kishida dalam pidato kebijakan pada pembukaan sesi parlemen tahun ini di Tokyo pada Senin, 23 Januari 2023.
"Sekarang atau tidak sama sekali, ketika menyangkut kebijakan tentang kelahiran dan membesarkan anak - ini adalah masalah yang tidak bisa menunggu lebih lama lagi," ujar Kishida menamahkan.
Kishida mengatakan dia akan mengajukan rencana untuk menggandakan anggaran untuk kebijakan terkait anak pada Juni mendatang. Badan pemerintah baru untuk mengatasi masalah tersebut akan dibentuk pada bulan April.
Jepang mencatat rekor jumlah kelahiran yang rendah pada 2021. Menurut data tersedia dari Tokyo, kondisi itu mendorong penurunan alami terbesar dalam populasi.
Ada 811.604 kelahiran pada 2021, paling sedikit dalam data kementerian kesehatan sejak 1899. Kematian naik menjadi 1.439.809, menyebabkan penurunan keseluruhan 628.205 dalam populasi.
Tingkat kesuburan keseluruhan -- yang dihitung dari jumlah rata-rata anak yang lahir dari seorang wanita seumur hidupnya -- turun selama enam tahun berturut-turut, menjadi 1,3.
Jepang memiliki salah satu populasi yang dapat menua dengan cepat di dunia. Perbatasan negara yang tertutup selama pandemi Covid-19 telah mempercepat penyusutan tenaga kerjanya.(Tempo)