Jens Stoltenberg Disarankan dapat Penghargaan Nobel Perdamaian
pada tanggal
07 Januari 2023
WASHINGTON, LELEMUKU.COM - Christian Tybring-Gjedde, seorang anggota parlemen di Norwegia menyarankan agar Sekjen NATO Jens Stoltenberg dipertimbangkan untuk mendapatkan penghargaan Nobel perdamaian atas perannya dalam perang Ukraina. Ini bukan pertama kali sosok kontroversi coba dicalonkan mendapat penghargaan Nobel.
Sebelumnya pada 2020, Tybring-Gjedde, anggota parlemen dari Partai Kemajuan menyebut agar mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump berhak mendapat kesempatan yang sama (Nobel).
“Stoltenberg berhak mendapatkan hadiah atas kerja kerasnya yang luar biasa sebagai Sekjen NATO yang sangat menuntut untuk beraliansi,” kata Tybring-Gjedde seperti dikutip oleh media di Norwegia.
Tybring-Gjedde menggambarkan konflik Ukraina sebagai serangan Rusia yang brutal dan tidak beralasan terhadap negaranya yang damai, yang diduga menjadi saksi ambisi imperialis Moskow.
NATO berkeras tidak menjadi bagian dari konflik. Namun Stoltenberg berulang kali mengirimkan senjata ke Kyiv yang dipimpin militer Amerika Serikat. Pada bulan lalu, dalam sebuah wawancara dengan media Jerman, Stoltenberg berpandangan mempersenjatai Ukraina akan menjadi cara tercepat menuju perdamaian.
Moskow berkeras langkah negara-negara Barat mempersenjatai Ukraina hanya memperpanjang konflik. Rusia pun berulang kali memperingatkan para pendukung Ukraina kalau hal ini bisa berdampak pada konfrontasi militer habis-habisan antara Rusia dan NATO.
Tybring-Gjedde sebelumnya pada September 2020 pernah menyebut Trump berhak mendapatkan Nobel karena berhasil membuat pakta perdamaian antara Uni Emirat Arab dan Israel. Media AP menggambarkan Tybring-Gjedde sebagai anggota parlemen dari Norwegia yang anti-imigran, sedangkan Daily Beast menyebutnya anti-imigran papan atas dari Norwegia.(Tempo)