Joe Biden Tolak Permintaan Ukraina terkait Pengiriman Jet Tempur F-16
pada tanggal
31 Januari 2023
WASHINGTON, LELEMUKU.COM - Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengatakan pada Senin, 30 Januari 2023 bahwa Amerika Serikat tidak akan memberikan jet tempur F-16 ke Ukraina. "Tidak," kata Biden ketika ditanya oleh wartawan di Gedung Putih ihwal pengiriman jet tempur F-16 ke Ukraina.
Baca Juga
“Rintangan besar berikutnya sekarang adalah jet tempur. Jika kita mendapatkan mereka, keuntungan di medan tempur akan sangat besar. Bukan hanya F-16, namun pesawat generasi keempat lainnya yang juga kami inginkan," kata Yuriy Sak, penasihat Menteri Pertahanan Ukraina Oleksiy Reznikov, dikutip dari Al Jazeera, Kamis, 26 Januari 2023.
Angkatan udara Ukraina memiliki armada jet tempur era Uni Soviet yang sudah tua yang keluar dari jalur perakitan bahkan sebelum Kyiv mendeklarasikan kemerdekaan lebih dari 31 tahun silam. Pesawat tempur tersebut digunakan sebagai misi pencegatan dan untuk menyerang posisi Rusia.
"Sekarang kami dapat mengatakan bahwa unit telah menetapkan posisi di bagian timur Vugledar, dan pekerjaan juga dilakukan di sekitarnya," kata Pushilin, menurut kantor berita Rusia. Tapi Kyiv menolak klaim tersebut, sambil mengakui bahwa pertempuran di sana sangat sulit.
"Musuh tidak menghitung jumlah penduduknya dan meski banyak korban, mempertahankan intensitas serangan yang tinggi," kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Minggu malam, 29 Januari 2023.
Meski ditolak oleh Joe Biden, Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan pada Senin bahwa dia tidak akan mengesampingkan pemberian pesawat tempur ke Ukraina. Namun pemberian jet tempur itu akan meningkatkan eskalasi konflik.
Macron telah melakukan pembicaraan dengan Perdana Menteri Belanda Mark Rutte, yang telah melontarkan gagasan untuk mengirim F-16 Belanda ke Ukraina. "Pada prinsipnya tidak ada yang dikecualikan," kata Macron.
"Setiap pengiriman senjata tidak boleh melemahkan kapasitas angkatan bersenjata Prancis," katanya. Ia menambahkan bahwa Prancis harus yakin senjata tersebut tidak akan digunakan untuk menyerang Rusia, yang dapat meningkatkan perang.
Selain bantuan tank berat, Prancis dan Australia pada Senin mengumumkan kesepakatan bersama-sama memproduksi peluru 155mm untuk pasukan Kyiv. "Beberapa ribu selongsong 155mm akan diproduksi bersama," kata Menteri Pertahanan Prancis Sebastien Lecornu.
Sementara itu, di Seoul, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg meminta Korea Selatan meningkatkan" dukungan militer untuk Ukraina. "Ada kebutuhan mendesak akan lebih banyak amunisi. Sangat penting bahwa Presiden Putin tidak memenangkan perang ini," ujar Stoltenberg. (Tempo)
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Lelemuku.com selain "" di Grup Telegram Lelemuku.com. Klik link https://t.me/lelemukucom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.