-->

Jumlah Kematian Akibat COVID-19 di China Capai 60 Ribu Orang


BEIJING, LELEMUKU.COM - Cina pada Sabtu, 14 Januari 2023, mempublikasi laporan berdasarkan catatan rumah sakit bahwa jumlah kematian akibat Covid-19 hampir mendekati angka 60 ribu orang. Sejak bulan lalu, Cina sudah tidak lagi menggunakan kebijakan nol-Covid-19.

Besarnya angka kematian akibat Covid-19 yang dilaporkan Cina ini, disampaikan setelah kritik dunia internasional pada data kasus Covid-19 di Cina.

Petugas medis bersiap melayani tes asam nukleat untuk virus Corona di Beijing, Cina, 17 Juni 2020. Ribuan warga Beijing mengikuti tes asam nukleat menyusul gelombang kedua wabah virus Corona di kota tersebut yang diketahui berasal dari sebuah pasar makanan grosir. REUTERS/Tingshu Wang

Sebelumnya pada awal Desember 2022, Bejing secara mengejutkan melakukan perombakan pada aturan Covid-19 yang sudah tiga tahun diberlakukan. Aturan Covid-19 di Cina terkenal salah satu yang paling ketat di dunia.

Di antara aturan Covid-19 Cina adalah wajib tes Covid-19 secara berkala, pembatasan melakukan perjalanan hingga lockdown massal. Aturan virus corona di Cina akhirnya dilonggarkan setelah unjuk rasa yang menyebar di penjuru Cina pada akhir November 2022. Semenjak pelonggaran itu, terjadi lonjakan kasus Covid-19 di negara dengan penduduk 1,4 miliar jiwa.

Sumber di kesehatan Cina pada Sabtu, 14 Januari 2022, mengatakan demam akibat Covid-19 dan layanan darurat rumah sakit telah melewati titik puncaknya. Sekarang, jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit terus menurun.

  Jiao YAhui, Kepala Biro Administrasi Kesehatan Komisi Kesehatan Nasional Cina, mengatakan periode 8 Desember 2022 dan 12 Januari 2023, kematian akibat Covid-19 di rumah sakit-rumah sakit di Cina total sebanyak 59.938 orang. Dari jumlah tersebut, 5.503 kasus kematian disebabkan gagal nafas karena Covid-19. Sisanya, wafat karena komplikasi Covid-19 dengan penyakit lain.

Sebelumnya pada awal pekan lalu, WHO mengatakan Cina tampak enggan melaporkan jumlah kematian akibat Covid-19 sehingga WHO menyerukan agar Beijing mau mengungkap lebih banyak informasi dan lebih detail. Direktur WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus sudah melakukan pembicaraan dengan Ma Xiaowei Direktur Komisi Kesehatan Nasional soal ledakan wabah Covid-19 terbaru di Negeri Tirai Bambu yagn disebut WHO mirip dengan yang terjadi di negara lain. (Tempo)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel



Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Lelemuku.com selain "" di Grup Telegram Lelemuku.com. Klik link https://t.me/lelemukucom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Lelemuku.com - Cerdaskan Anak Negeri


Iklan Bawah Artikel