Kota Davos di Swiss Jadi Tuan Rumah Forum Ekonomi Dunia
pada tanggal
16 Januari 2023
JENEWA, LELEMUKU.COM - Kota Davos di Swiss akan kembali menjadi tuan rumah bagi 52 kepala negara dan pemerintahan, serta hampir 600 pebisnis tingkat tinggi, ketika Forum Ekonomi Dunia (WEF) menyelenggarakan pertemuan tahunan di Pegunungan Alpen Swiss itu mulai hari Senin (16/1).
Penyelenggara forum itu mengatakan fokus utama dalam pertemuan elit para pemimpin politik, eksekutif bisnis, penentu tren budaya dan kepala organisasi internasional itu adalah masalah-masalah yang dihadapi dunia yang terpecah seiring dimulainya tahun 2023 ini dengan perang, konflik, tekanan ekonomi dan perubahan iklim.
Presiden Forum Ekonomi Dunia Børge Brende mengatakan “begitu banyak yang dipertaruhkan, kita benar-benar perlu menemukan solusi atas perang dan konflik. Kita juga harus memastikan agar tidak terjadi resesi. Kita telah mengalami pertumbuhan ekonomi yang rendah selama sepuluh tahun terakhir, sebagaimana yang terjadi pada tahun 1970an.”
Perang Rusia di Ukraina selama hampir satu tahun, pembatasan terkait COVID-19, dan gelombang baru perebakan luas COVID-19 di China telah ikut melemahkan ekonomi global.
Ukraine House akan tampil untuk kelima kalinya di Davos, tetapi fokus kali ini pada kebutuhan senjata untuk memerangi konflik di negara itu. “Kami mencoba menyampaikan pesan utama kepada dunia tentang apa yang sedang terjadi di negara ini, dan bagaimana masyarakat internasional dapat membantu kami melewati hal ini,” ujar Syitlana Grytsenko, anggota Viktor Pinchuk Board dan anggota panitia pelaksana Ukraine House di Davos.
Pertemuan itu akan membahas beragam isu dalam ratusan sesi publik dan pembuatan kesepakatan yang lebih rahasia oleh para pemimpin bisnis di hotel-hotel kelas atas di sepanjang Promenade Davos, dekat pusat konferensi yang menjadi tuan rumah pertemuan itu.
Agenda akan diisi dengan diskusi tentang ide, inovasi dan pembahasan kerjasama publik-swasta dalam isu-isu seperti energi, iklim, investasi, perdagangan, teknologi, masa depan, pekerjaan, kesehatan dan mobilitas sosial.
Forum Ekonomi Dunia kerap dikritik karena menyambut para eksekutif kaya yang kadang-kadang terbang dengan pesawat jet milik perusahan yang mengeluarkan emisi. (VOA)