Megawati Soekarnoputri akan Umumkan Capres PDIP Tahun Ini
pada tanggal
02 Januari 2023
JAKARTA, LELEMUKU.COM - Calon presiden atau Capres PDIP dikabarkan akan diumumkan pada 2023 oleh Ketua Umum Megawati Soekarnoputri. Hal itu diungkap Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto pada akhir pekan lalu.
Menurut Hasto, Megawati telah menyampaikan kepadanya bahwa pengumuman Capres 2024 akan disampaikan pada 2023. Ia mengatakan, PDIP kini tengah dalam tahap finalisasi visi misi.
“Ibu Mega telah memutuskan bahwa rencana mengumumkan capres pada tahun 2023. Jadi itu bocoran yang saya sampaikan, bahwa bocoran akan diumumkan pada tahun 2023,” kata Hasto usai acara Refleksi Akhir Tahun 2022 DPP PDIP, Jumat, 30 Desember 2022.
Baca juga: Relawan Yakini PDIP Usung Ganjar Pranowo Capres 2024
Siapkan Visi Misi Capres
Hasto tak menyebut siapa saja nama calon presiden yang akan diumumkan oleh partai Banteng. Menurut dia, sosok capres ini harus mampu melanjutkan nafas kepemimpinan Soekarno, Megawati, dan Joko Widodo atau Jokowi.
Capres PDIP, kata dia, juga sudah dipersiapkan secara matang untuk menjadi seorang pemimpin yang dapat memikul tanggung jawab demi keberlanjutan masa depan bangsa.
Saat ini, Hasto mengatakan partainya tengah menyiapkan visi misi calon presiden yang akan diusung pada Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024 itu.
"Oleh karena itu, saat ini sedang dilakukan finalisasi visi dan misi capres yang diusung PDIP yang nantinya nature dari Indonesia sebagai negara kepulauan dan maritim, itulah strategi sebagai negara kepulauan," ujar Hasto.
Ia mengatakan, PDIP berjanji terus melakukan konsolidasi dan menyatukan diri dengan gerak Pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
"Khususnya, di dalam mendorong pergerakan perekonomian rakyat guna menghadapi ancaman resesi dunia, krisis pangan, dan krisis energi akibat pandemi Covid-19 dan persoalan geopolitik global seperti perang Rusia-Ukraina," katanya.
Semangat PDIP, ujar Hasto, pada dasarnya ingin terus mendorong pemerintah saat ini mencetak rekam jejak baik.
Selain itu, PDIP ingin Jokowi menemukan suksesor kepemimpinan pada 2024 yang seirama dengan cita-cita pendahulu seperti Presiden Pertama RI Soekarno dan Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri.
"Hal yang positif akan diperkuat, dilanjutkan, sementara hal yang kurang akan menjadi bagian dari evaluasi kritis partai," ujarnya.
Puan atau Ganjar?
PDIP yang bisa langsung mengusung calon presiden di Pilpres 2024 tanpa perlu berkoalisi hingga kini belum mengumumkan siapa nama yang akan mereka ajukan.
Namun dua nama yang santer disebut-sebut akan diusung partai ini adalah Puan Maharani dan Ganjar Pranowo.
Puan merupakan trah Soekarno yang digadang-gadang akan meneruskan jejak kakeknya jadi pemimpin RI. Sang ibu, Megawati, bahkan telah menetapkan Puan sebagai pemimpin rombongan safari politik ke sejumlah partai.
Ketua DPR itu pun kemudian menemui Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto, dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Meski demikian hingga kini nama Puan belum juga terkerek dalam survei elektabilitas yang dilakukan beberapa lembaga survei.
Survei teranyar Saiful Mujani Research and Consultant (SMRC) menunjukkan Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Puan Maharani belum kompetitif menjadi bakal calon presiden 2024.
Puan meraup suara sebesar 2,4 persen jika disandingkan dengan kandidat capres tiga teratas, yakni Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, dan Prabowo Subianto.
Direktur Riset SMRC Deni Irvani mengatakan suara Puan malah menunjukkan tren penurunan. Pasalnya, pada Oktober 2022 Puan mendulang suara sebesar 5,6 persen, sementara pada November 2022 sebesar 3,4 persen. "Puan belum kompetitif, bahkan cenderung mengalami pelemahan,” kata Deni saat memaparkan hasil survei melalui akun Youtube SMRC TV, Selasa, 20 Desember 2022.
Elektabilitas Puan itu jauh di bawah kader PDIP lain yang juga digadang sebagai calon presiden yaitu Ganjar Pranowo. Dalam survei SMRC itu, Ganjar menempati peringkat teratas dengan perolehan suara sebesar 32,8 persen.
"Ganjar masih berada di atas, yang berubah urutannya itu Prabowo dan Anies. Cross-nya baru terjadi pada Desember ini. Yang belum menentukan alias undecided masih ada 12 persen,” kata Deni.
Presiden Jokowi pun secara tak langsung pernah mengungkap sosok yang akan jadi calon presiden saat hadir di Rakernas V Projo pada Mei 2022 silam.
Saat itu Jokowi meminta para relawan tak terburu-buru memberikan dukungan kepada calon presiden.
Meski demikian, Jokowi sempat menyebut,'meskipun mungkin yang kita dukung hadir di sini, tidak boleh terburu-buru'. Kalimat ini ditafsirkan sebagai dukungan untuk Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang datang di acara Projo tersebut.
Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya mengatakan, pernyataan itu merupakan awal mula bahasa simbol yang kuat. "Katakanlah ini arah dukungan ke Pak Ganjar," kata dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Ahad, 22 Mei 2022.(Tempo)