SD Papua Kasih Jadi Sekolah Penggerak Terapkan Kurikulum Merdeka
Ia menjelaskan kurikulum merdeka adalah metode pembelajaran yang mengacu pada pendekatan bakat dan minat siswa serta merupakan kurikulum pembelajaran intrakurikuler yang beragam dengan tujuan menciptakan pendidikan yang menyenangkan, mengejar ketertinggalan pembelajaran, dan mengembangkan potensi peserta didik.
“Selamai ini pembelajaran berpusat kepada guru dan buku, intinya sekarang harus kepada anak, dia yang kita layani. Di kurikulum merdeka ini pembelajaran diversifikasi karena setiap anak itu unik dan punya kemampuan berbeda-beda,” kata Febrianika.
Ia menambahkan jika pengaplikasian kurikulum merdeka bagi 262 siswa di sekolah tersebut sangat membantu loss learning atau hilangnya pengetahuan dan kemampuan siswa karena pandemic Covid-19 dimana para siswa harus belajar dari rumah.
“Kurikulum ini membantu materi yang hilang, jadi pelan-pelan siswa terlibat banyak. Istilahnya kita sudah kasih ilmu, sekarang mereka mencari solusi sendiri dengan berpikir kristis,” tutur Febrianika.
Profil Sekolah Papua Kasih (SPK)
SPK
hadir dengan misi ‘Mendidik Secara Utuh Berdasarkan Nilai Kristiani’
merupakan lembaga yang bergerak dalam bidang pendidikan yang terpanggil
untuk membangun bangsa serta Papua melalui pembentukan generasi muda
dengan berpedoman pada pendidkan Kristen.
Berdiri pada tahun 2010, Sekolah Papua kasih memulai dengan 5 guru dan 20 siswa telah berkembang dengan pesat dengan semangat mempersiapkan generasi muda bangsa ini dengan pendidikan kristen yang berkualitas.
Sementara itu kualitas SDM bukan saja dinilai dalam hal kehebatan atau kemampuan akademis saja, melainkan tak kalah penting dari hal itu adalah di dalam hal karakter dan integritas.