Universitas Texas Tak Izinkan Penggunaan TikTok di Area Kampus
pada tanggal
21 Januari 2023
WASHINGTON, LELEMUKU.COM - Universitas Texas di Austin memperingatkan pada mahasiswa, fakultas dan para staf kalau mereka tidak akan bisa mengakses TikTok di area jaringan internet kampus atau peralatan milik sekolah. Pengumuman itu disampaikan lewat sepucuk email pada pekan ini.
Universitas Texas beralasan keputusan ini diambil menyusul adanya larangan oleh Gubernur Texas Greg Abbott pada bulan lalu dengan alasan keamanan.
“Universitas mengambil langlah-langkah penting ini untuk mengeleminasi risiko informasi yang ada dalam jaringan kampus dan infrastruktur kita,” kata penasehat bidang teknologi strategi Jeff Neyland.
Turun Dua Ribu, Harga Emas Antam Hari Ini Rp 1 Juta Per Gram
Universitas Texas mengatakan akan mempertimbangkan penggunaan TikTok hanyak untuk tujuan mendukung fungsi-fungsi universitas seperti yang sudah tertuang dalam aturan hukum, penelitian akademik atau segala bentuk investigasi secara kasus per kasus. Siapa pun yang mendapat izin untuk menggunakan TikTok harus menggunakan peraltan sendiri dan jaringan internet ponsel (bukan punya kampus).
Dalam sebuah pernyataan Selasa malam, 17 Januari 2023, Universitas Texas A&M mengungkap telah bekerja sama dalam pengunduhan filter berbasis jaringan demi bisa memblokir aplikasi TikTok pada jaringan internet kampus. Universitas Texas sudah memblokir akses TikTok menggunakan peralatan milik kampus. TikTok adalah aplikasi milik perusahaan asal Cina.
Gubernur Abbott pada bulan lalu memerintahkan seluruh badan atau lembaga agar menghindari risiko keamanan publik lewat TikTok mengikuti sejumlah langkah yang dilakukan oleh negara bagian lainnya di Amerika Serikat dan badan pemerintah. Hal ini buntut dari naiknya kekhawatiran atas potensi pemerintah Cina menggunakan ByteDance untuk mengintipi warga negara Amerika.
“TikTok memanen sejumlah data dari para penggunanya melalui alat elektronik yang mereka gunakan , kapan pun, dimana pun dan bagaimana mereka mengunakan aktivitas berselancar di dunia maya,” kata Abboty.
Dia curiga Beijing bisa mengendalikan konten alogaritma TikTok sehingga memungkinkannya melancarkan pengaruh di Amerika Serikat. Byte Dance sudah menyensor sejumlah topik politik yang sensitif bagi para pengguna (users) di luar Cina, termasuk unjuk rasa di alun-alun Tiananmen. (Tempo)