AS Izinkan Aset dan Uang Rusia yang Disita Diberikan ke Ukraina
pada tanggal
04 Februari 2023
WASHINGTON,LELEMUKU.COM - Jaksa Agung Amerika Serikat (AS) Merrick Garland mengatakan pada Jumat (3/2) bahwa ia telah memberi wewenang kepada pemerintah AS untuk menggunakan uang milik Rusia yang disita untuk membantu Ukraina, menurut media AS.
Pengumuman itu disampaikan selama pertemuan antara Garland dan Jaksa Agung Ukraina Andriy Kostin di Washington, hampir satu tahun setelah invasi Moskow ke bekas tetangga Sovietnya.
"Hari ini, saya mengumumkan bahwa saya telah mengizinkan untuk pertama kalinya pentransferan aset Rusia yang disita untuk digunakan di Ukraina," kata Garland sebagai dilaporkan AFP yang mengutip CNN.
Uang itu akan berasal dari aset yang disita dari oligarki Rusia Konstantin Malofeyev setelah dakwaannya atas penghindaran sanksi pada April, tambahnya.
Uang itu akan masuk ke Departemen Luar Negeri "untuk mendukung rakyat Ukraina," lapor CNN mengutip Garland.
Kostin menyambut baik langkah tersebut, yang menurutnya akan membuat aset yang disita senilai $5,4 juta dapat digunakan untuk "membangun kembali Ukraina."
"Bahagia melihat undang-undang baru yang bertujuan untuk menyita aset ilegal oligarki Rusia," cuitnya di Twitter. Ia juga mengunggah foto dirinya dan Garland selama pertemuan tersebut.
"Seluruh warga Ukraina, dengan satu atau lain cara, menderita akibat perang ini. Merupakan kewajiban kami untuk memastikan rakyat Ukraina menerima kompensasi atas semua kerusakan luar biasa yang terjadi," katanya.
"Setelah diberi sanksi oleh Amerika Serikat, Malofeyev berusaha menghindari sanksi dengan menggunakan rekan konspirasinya untuk secara diam-diam memperoleh dan menjalankan outlet media di seluruh Eropa," kata Garland kepada wartawan pada saat itu, ketika Departemen Kehakiman mendakwanya.
Washington telah mengumumkan beberapa paket sanksi yang diterapkan bagi sejumlah warga dan organisasi Rusia sejak dimulainya invasi besar-besaran Moskow ke Kyiv pada Februari 2022.
Sanksi Departemen Keuangan umumnya bertujuan untuk membekukan aset apa pun dari mereka yang ditargetkan yang berada di bawah yurisdiksi AS. Departemen itu juga melarang setiap individu atau entitas Amerika, termasuk lembaga keuangan AS, melakukan bisnis dengan mereka. (VOA)