Pemanfaatan QRIS di Papua Capai 100.000 Pengguna
JAYAPURA, LELEMUKU.COM - Bank Indonesia (BI) Kantor Wilayah Papua menggelar Capacity Building tetang Quick Response Code Standard (QRIS) 101 atau Digitalisasi Sistem Pembayaran Untuk Mendorong Akselerasi Ekonomi dan Keuangan Digital kepada para wartawan di Kota Jayapura pada Selasa, 28 Februari 2023.
"Ini merupakan capacity building kepada teman-teman media terkait dengan media pembayaran transaksi digital dengan menggunakan QRIS," ujar Deputi Kepala Perwakilan BI Papua, Thomy Andryas.
Ia mengatakan dari data pengguna QRIS di Papua berjumlah 100.000 pengguna, dimana 15.000 orang di tahun 2021 dan 85.000 pengguna di tahun 2022, serta di tahun 2023 BI Papua menargetkan sekitar 105.000 pengguna baru dengan jumlah volume transaksi diperkirakan meningkat 700.000 volume transaksi.
“Jadi memang BI terus membuat strategi supaya target pencapaian pengguna baru QRIS bisa terlaksana,” kata Thomy.
Ia menambahkan yang menjadi tantangan perluasan QRIS di Papua adalah mengenai insfrastruktur komunikasi dimana ada beberapa blank spot, terutama di wilayah Pegunungan Papua. Menanggulangi kendala tersebut BI akan berkoordinasi dengan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) dan penyedia layanan komunikasi setempat.
“Kedepan kami akan koordinasi terkait wilayah blank spot agar transaksi pengguna QRIS dari sisi pengguna baru itu lebih meningkat dan sisi pedagang atau merchant juga bertambah,” sebut Thomy.
QRIS Bukan Aplikasi
Sementara itu, QRIS bukanlah aplikasi baru, melainkan sebuah standar nasional QR Code yang diwajibkan bagi seluruh Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) dengan manfaat bagi pemerintah, diantaranya mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif, terdatanya Usaha Mikro, Kecil, dan Menegah (UMKM) dan transaksinya untuk formulasi kebijakan.
Pembayaran retribusi dan pajak yang murah dan efisien, mendukung elektronifikasi Pemerintah Daerah (Pemda), dan persiapan ke edkonomi keuangan digital dan smart city. Selanjutnya manfaat bagi para pedagang, diantaranya higienis, tanpa kontak fisik, mengikuti tren, membantu penjualan, tercatat dan dana langsung masuk akun.
Terhindar perlu uang kembali, terhindar uang palsu dan pencurian, non tunai dengan biaya paling murah, untuk segment mikro gratis, mendukung penjualan online dan membangun credit profile untuk memudahkan mendapatkan pembiayaan.
Manfaat bagi pengguna, diantaranya cara pembayaran kekinian yang praktis, pengeluaran tercatat, aman, penyelenggara pasti berijin dan diawasi BI, cepar dan nyaman, efisien, bebas biaya transaksi pembayaran, dan media bayar non-tunai ke pemerintah, membantu pelaku UKM dan akselerasi ekonomi keuangan digital.
Jenis Fitur QRIS
Kebijakan QRIS terkini untuk pengembangan ekonomi keuangan digital, yaitu penyesuaian limit QRIS dari Rp5 juta menjadi Rp10 juta dengan dasar pertimbangan mendukung use case dengan nominal transaksi besar, mendukung program elektronikasi transaksi pemerintah dan UMKM dan nasional kenaikan limit memperhatikan manajemen risiko.
Pengembangan fitur QRIS, yaitu QRIS Merchant Presented Mode (MP) adalah user scan QRIS merchant yang dicetak dalam berbagai media dan cocok digunakan seluruh jenis merchant.
QRIS Consumer Presented Mode (CPM), yaitu QRIS user akan discan oleh merchant. QRIS ini cocok untuk merchant menengah-besar dan trx yang membutuhkan kecepatan (a.l. tiket transportasi).
QRIS Tanpa Tatap Muka (TTM), yaitu merchant mengirim gambar QRIS kpd user utk disimpan di gallery hp. Saat ingin membayar, user membuka aplikasi pembayaran, lalu memilih membayar dengan QRIS dan upload gambar QRIS dari gallery.
QRIS Cross Border, yaitu untuk fasilitasi pembayaran antarnegara, baik inbound maupun outbound, dengan skema LCS. Saat ini QRIS CB Indonesia - Thailand telah implementasi, QRIS CB Indonesia - Malaysia tahap uji coba dan QRIS CB Indonesia Singapura tahap pengembangan.
Selain itu, BI akan terus memperkuat kebijakan digitalisasi sistem pembayaran melalui perluasan QRIS, BI-FAST, digitalisasi bansos, ETPD, dan moda transportasi, peningkatan transaksi pembayaran cross- border melalui QRIS dan interkoneksi SP antarnegara.
Terkait dengan penggunaan QRIS, BI akan memastikan keamanan, keandalan, dan kelancaran penggunaan instrument dan kanal pembayaran, serta melakukan inovasi di system pembayaran khususnya dalam memfasilitas UMKM.
Memastikan kecepatan, keamanan, keandalan, dan kelancaran instrument atau kanal dan infrastruktur pembayaran, serta melakukan edukasi kepada merchant atau pengguna untuk mengoptimalkan manfaat digitalisasi pembayaran, termasuk perlindungan konsumen.
Mengembangkan inovasi di bidang SP termasuk fitur atau model bisnis QRIS sebagai kanal pembayaran yg aman dan efisien bagi UMKM serta siap untuk berkolaborasi dengan K/L, Pemda dan industri untuk mengakselerasi digitalisasi pembayaran untuk pemulihan ekonomi nasional melalui pemberdayaan ekonomi daerah khususnya UMKM. (Laura Sobuber)