Polisi Sebut Penolakan Tuntutan Menghakimi Penculik Anak di Sinakma jadi Alasan Kerusuhan di Wamena
pada tanggal
23 Februari 2023
WAMENA, LELEMUKU.COM - Terkait penyebab kerusuhan di Wamena pada Kamis, 23 Februari 2023, Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Papua, Kombes Pol Ignatius Benny Ady Prabowo menyatakan orang yang dituding sebagai terduga pelaku penculikan anak sudah diamankan di Polres Jayawijaya untuk dimintai keterangannya.
Informasi yang memicu kericuhan ini awalnya beredar di media sosial dengan narasi yang menyatakan bahwa seorang pria yang diduga menjadi pelaku penculikan anak di kawasan Yomaima, Kampung Hurekama, Distrik Sinakma. Pria tersebut kemudian diamankan kepolisian untuk diketahui alasannya hingga dituduh warga sebagai pelaku penculikan.
Tapi masyarakat menuntut agar terduga dikeluarkan dan dihakimi oleh massa. Sehingga isu yang masih diselidiki kebenarannya oleh polisi ini kemudian menyebar dan dijadikan alasan massa melakukan aksi kekerasan berujung kericuhan.
“Terduga pelaku penculikan anak sudah ada di Polres Jayawijaya. Tapi masyarakat mau orang itu dikeluarkan dan dihakimi. Akibatnya malahan polisi yang diserang,” jelasnya melalui pesan singkat.
Aksi massa di Distrik Sinakma, Kabupaten Jayawijaya yang berujung pada kerusuhan dan pembakaran sejumlah kios dan rumah oleh massa ini terjadi sekira pukul 14.00 WIT.
Laporan sementara, korban yang dibawa ke RSUD Wamena mencapai 11 orang dengan 1 orang dilaporkan meninggal dunia.
Aparat kepolisian yang berusaha menghalau massa dilempari dengan batu dan dipaksa melepaskan tembakan peringatan serta gas air mata.
Meski demikian, massa dari arah Jalan Trans Kimbim terus melakukan pengerusakan dan melempari aparat hingga akhirnya melakukan pembakaran terhadap kios di wilayah Jalan Trans Kimbim, tepatnya di Kampung Lantipo.
Untuk menenangkan situasi, aparat TNI/Polri yang dipimpin oleh Dandim 1702/Jayawijaya Letkol CPN Athenius Murib, Kapolres Jayawijaya AKBP Hesman Napitupulu, Kapolres Lanny Jaya AKBP Usman Nasatekay, dan Wakil Bupati Jayawijaya Marthin Yogobi terus berupaya untuk menenangkan massa.
Mobil pemadam juga turut melakukan pemadaman terhadap sejumlah kios dan rumah yang dibakar oleh massa. Aparat juga terus berkoordinasi dengan sejumlah tokoh masyarakat agar situasi dapat ditenangkan.
Namun, blokade aparat masih terus dilakukan di tiga arah Sinakma dan juga ruas jalan menuju Kota Wamena, tepatnya di Jalan Irian Atas agar tidak merembet ke dalam kota.
Sementara itu warga sipil yang panik dan trauma dengan situasi tersebut mengungsikan diri ke beberapa lokasi aman diantaranya Mapolres Jayawijaya, Lanud Wamena dan Makodim 1702. (Albert Batlayeri)