Sabelina Fitriani Pastikan Mimika Masih Dalam Zona Hijau Flu Babi Afrika
pada tanggal
27 Februari 2023
MIMIKA, LELEMUKU.COM - Menanggapi maraknya Isu Africa Swine Fever (Virus Flu Babi Afrika) Pemerintah Kabupaten Mimika melalui Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) menyiapkan sejumlah cara agar dapat mengantisipasi hal-hal tersebut, diantaranya melakukan sosialisasi, dan membagikan flyer atau brosur tentang, apa itu Virus Flu Babi Afrika dan bagaimana cara penangannya.
African Swine Fever (ASF) adalah penyakit pada babi yang sangat menular dan dapat menyebabkan kematian pada babi hingga 100 % sehingga mengakibatkan kerugian ekonomi yang sangat besar. Virus ASF sangat tahan hidup di lingkungan serta relatif lebih tahan terhadap disinfektan.
virus tersebut juga dapat berpindah melalui daging dari barang bawaan luar daerah seperti dendeng atau daging asar dan lain sebagainya.
Demikian disampaikan kepala Disnakkeswan Mimika, drh. Sabelina Fitriani, M.Si., kepada tim liputan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo), Selasa 21 Februari 2023 di ruang kerjanya.
Sabelina mengatakan, penularan virus tersebut mencapai 90-100%. Ia mencontohkan, jika dalam peternakan babi terdapat sepuluh ekor dan semuanya terserang virus tersebut, maka semua babi dipastikan mati.
“Cara penularan Virus Flu Babi Afriak bisa melalui makanan, juga bisa melalui tamu atau petugas atau juga keluarga yang sebelumnya berkunjung ke babi yang terserang virus tersebut kemudian berpindah ke kandang babi yang lain karen virus tersebut bisa menempel di sepatu, baju atau benda yang lain,” jelas Sabelina.
Ia menjelaskan bahwa penanganan atau pengendalian virus flu babi Afrika tersebut sangat berat dan apabila virus tersebut sudah masuk, maka akan menyerang semua ternak babi dan mengakibatkan gagal ternak yaitu ternak akan mati semuanya. “jadi diharapkan sekali agar virus tersebut tidak masuk ke Mimika,”
Ditambahkan juga untuk penyebaran virus tersebut tidak terdampak bagi manusia karena virus tersebut tidak zoonosis jadi tidak berpanguruh ke manusia.
Dikatakannya, Kabupaten Mimika masih dalam zona hijau, tetapi Mimika menjadi daerah yang terancam karena mobilitas maupun lalulintas faktor masuknya virus tersebut dapat berpindah melalui media - media seperti barang bawaan ataupun manusia.
“Pemerintah Kabupaten Mimika telah mengeluarkan Instruksi Bupati nomor 342.5 / 96 / 2023 tanggal 10 Februari 2023 untuk melarang masuknya daging babi dan produknya ke Kabupaten Mimika, baik melalui udara maupun melalui laut,” Jelas Sabelina.
Sabelina menambahkan “Surat edaran Instruksi Bupati itu juga sudah di distribusikan Ke maskapai penerbangan, kepada bandara, dan juga kepada pelabuhan (sabandar), selain instruksi Bupati, Disnakkeswan juga sudah bersurat kepada Karantina bandara Makassar untuk dapat mencermati hal tersebut.”
Diperkirakan bahwa saat ini untuk penerbangan, dalam sehari bisa mencapai tiga maskapai sehingga hal itu sangat memungkinkan untuk perpindahan virus tersebut.
Disampaikan bahwa pentingnya menyampaikan informasi ini kepada pihak maskapai penerbangan, karena menjadi kekuatiran jangan sampai ada yang membawa daging berupa daging kering atau daging asar atau sejenisnya dari luar daerah dan tanpa disadari bisa saja sudah terkontaminasi virus tersebut.
Sementara untuk produk daging babi dalam bentuk kalengan, disampaikan bahwa hal itu sudah melalui proses Pasteurisasi atau proses pemanasan makanan dengan tujuan membunuh organisme merugikan seperti bakteri, protozoa, kapang dan khamir dan merupakan proses untuk memperlambat pertumbuhan mikroba pada makanan maka diperolehkan.
Daerah yang sudah terdapat Virus Flu Babi Afrika yaitu Sulawesi Selatan tepatnya di Kabupaten Gowa, sementara populasi Virus Flu Babi Afrika terbanyak terdapat pada Sulawesi Utara. Untuk itu pemerintah melalui Disnakkeswan mengantisipasi hal tersebut agar tidak masuk ke Mimika. (DiskominfoMimika)