AS Janjikan $690 Juta Tambahan untuk Majukan Demokrasi
pada tanggal
31 Maret 2023
WASHINGTON, LELEMUKU.COM - Pada hari kedua KTT Demokrasi tahun ini di Washington, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres memperingatkan nilai-nilai demokrasi, supremasi hukum dan penghormatan terhadap hak asasi manusia, kini diserang di seluruh dunia.
“Tembok menutup ruang sipil, hak konstitusional dibatasi dan kebebasan sipil terkikis. Kebebasan berpendapat turun drastis,” jelasnya.
Sementara Guterres meminta negara-negara untuk membangun kembali kepercayaan dan mengatasi ketidaksetaraan, Presiden AS Joe Biden mengumumkan peningkatan beberapa program yang memajukan demokrasi.
“Kami berencana menambah $690 juta (sekitar Rp10,5 triliun) lagi pendanaan baru untuk prakarsa kepresidenan selama dua tahun ke depan. Dan selama tiga tahun, pemerintahan saya akan berusaha bersama Kongres untuk memberikan 9,5 miliar dolar (sekitar Rp145.4 triliun) untuk semua upaya kami untuk memajukan demokrasi di seluruh dunia,” jelasnya.
Perhatian khusus akan diberikan pada teknologi yang memajukan pemerintahan yang demokratis, kata Biden, seraya menambahkan,
“Awal minggu ini saya menandatangani perintah eksekutif di sini di Amerika Serikat untuk membatasi pemerintah AS menggunakan spyware komersial yang telah disalahgunakan untuk menarget pembangkang, aktivis, dan jurnalis di seluruh dunia, termasuk di sini di Amerika Serikat.”
Spyware adalah perangkat lunak yang dipakai untuk mengumpulkan informasi tentang seseorang atau organisasi dan mengirimkannya ke entitas lain.
Pada hari Rabu, Kementerian Pertahanan Ukraina merilis rekaman tentara yang sedang menguji kendaraan lapis baja yang dipasok Jerman.
Sementara itu, di KTT Demokrasi, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, yang berpartisipasi secara daring, mengingatkan dunia tentang pentingnya mendukung negaranya melawan invasi Rusia.
“Rusia telah lama berperang melawan kalian semua, melawan demokrasi dunia. Rusia berperang melalui disinformasi, campur tangan pemilu, spionase, korupsi, ekspor kejahatan dunia maya,” jelasnya.
Zelenskyy meminta lebih banyak senjata yang dapat memastikan kemenangan Ukraina tahun ini.
Sementara itu, di Moskow, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov bertemu dengan mitranya dari Iran Hossein Amirabdollahian untuk membahas upaya mediasi oleh Teheran. Dalam kesempatan itu Menlu Iran Hossein Amirabdollahian mengatakan, "Kami membahas Ukraina. Kami mendukung setiap prakarsa yang akan membantu menghentikan pertempuran."
Saat mengunjungi pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia di Ukraina pada hari Rabu, kepala Badan Energi Atom Internasional (IAEA) Rafael Mariano Grossi juga mendesak Kyiv dan Moskow untuk meningkatkan pembicaraan. (VOA)